SURATDOKTER.com - Kyle Jones, seorang pria berusia 31 tahun asal Stafford, Inggris, tidak pernah menyangka bahwa keluhan suara serak yang dialaminya berujung pada diagnosis kanker tenggorokan.
Awalnya, Kyle hanya merasa suaranya menjadi serak selama beberapa minggu. Ia mengira hal ini disebabkan oleh kelelahan atau penggunaan suara berlebihan.
Namun, kekhawatirannya bertambah ketika suaranya tak kunjung membaik, dan akhirnya ia memutuskan untuk berkonsultasi dengan dokter umum.
Baca Juga: Rekomendasi Menu Makanan Saat Radang Tenggorokan Menyerang di Tengah Cuaca yang Tak Menentu
Di rumah sakit, Kyle diperiksa oleh seorang perawat yang menggunakan teknologi endoskopi-i, sebuah alat inovatif yang dapat dihubungkan ke ponsel dengan lensa okuler 32mm.
Teknologi ini memungkinkan perawat untuk mengambil gambar bagian dalam tenggorokan pasien dan mengirimkannya secara digital kepada spesialis untuk ditinjau secara langsung.
Metode ini memudahkan deteksi dini kanker pada pasien dengan gejala yang tidak terlihat serius seperti yang dialami Kyle.
Dalam waktu 20 hari setelah pemeriksaan awal, Kyle dirujuk untuk menjalani prosedur endoskopi di Royal Stoke Hospital.
Gambar yang diambil dari endoskopi itu ditinjau oleh Ajith George, konsultan kanker kepala dan leher dari University Hospitals North Midlands.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, Kyle mendapatkan berita yang mengejutkan dirinya didiagnosis mengidap kanker tenggorokan yang agresif. Kondisi ini memerlukan tindakan cepat agar sel kanker tidak menyebar lebih jauh.
Baca Juga: Rekomendasi Obat Alami Sakit Tenggorokan, Bantu Obati dan Sembuhkan Sakit Tenggorokan dengan Cepat
Dokter menyarankan agar Kyle menjalani laringektomi, sebuah operasi besar untuk mengangkat pita suara yang terkena kanker.
Meskipun operasi ini akan membuatnya kehilangan kemampuan bicara normal, Kyle memahami bahwa prosedur ini adalah cara terbaik untuk menyelamatkan hidupnya.
Ia pun menjalani operasi tersebut dengan harapan bahwa langkah ini akan mencegah penyebaran kanker.