Pada beberapa kasus, sistiserkosis di otak bisa menyebabkan perubahan perilaku hingga gangguan fungsi kognitif. Beruntung, dokter berhasil memberikan obat antiparasit yang mampu membunuh cacing pita dalam tubuhnya.
Setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit selama tiga minggu, wanita tersebut dinyatakan bersih dari parasit.
Dr. Hsu mengingatkan bahwa metode seperti ini sangat berisiko dan tidak sebanding dengan bahaya yang ditimbulkannya.
Ia juga menegaskan bahwa diet yang sehat dan olahraga rutin jauh lebih aman dibandingkan menggunakan cara yang tidak terbukti secara medis ini.
Baca Juga: Wanita Ini Kena Kanker Otak Karena Diet Terlalu Ketat!
Menurut Dr. Hsu, metode diet menggunakan telur cacing pita ini sebenarnya sudah ada sejak zaman Victoria. Namun, hingga kini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa cara tersebut aman dan efektif.
Memang, cacing pita bisa menyerap nutrisi dari makanan yang dikonsumsi tubuh sehingga menyebabkan penurunan berat badan.
Tetapi, risiko kesehatan yang ditimbulkannya sangat besar dan dapat mengakibatkan kerusakan serius pada organ-organ tubuh.
Kasus ini menjadi peringatan keras bagi siapa saja yang tergoda untuk mencoba metode diet instan tanpa memikirkan dampaknya.
Pilihan yang salah dalam upaya menurunkan berat badan bisa membawa bahaya besar, seperti yang dialami wanita berusia 21 tahun ini.***