Sejak diterbitkannya "Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Mpox" oleh Kemenkes pada 2023, penggunaan antivirus tecovirimat, cidofovir, dan brincidofovir dalam penanganan Mpox telah direkomendasikan oleh WHO.
Pemberian antivirus dilakukan setelah konsultasi dengan tenaga kesehatan, dan obat ini bertujuan untuk mempercepat pemulihan pasien.
“Obat antivirus dapat diberikan jika pasien menunjukkan gejala yang cukup serius. Jika tidak ada antivirus, obat simptomatik tetap harus diberikan untuk memperbaiki kondisi pasien,” jelas Syahril lebih lanjut.
Kemenkes juga menegaskan pentingnya berkonsultasi dengan tenaga kesehatan jika seseorang mengalami gejala yang mirip dengan Mpox.
Baca Juga: 2 dari 5 Suspek Dinyatakan Positif Mpox di Tangsel
Diagnosis yang tepat sangat diperlukan karena tidak semua gejala ruam dan demam disebabkan oleh Mpox. Melalui pemeriksaan medis, pasien dapat mengetahui apakah mereka terinfeksi Mpox atau penyakit lain.
“Konsultasi ke fasilitas kesehatan itu penting, terutama untuk memastikan apakah gejala tersebut benar disebabkan oleh Mpox. Jika memang terkonfirmasi positif, pasien harus segera mendapatkan perawatan yang sesuai dan melakukan isolasi,” tambah Syahril.
***