SURATDOKTER.com - Baru-baru ini, UNICEF memutuskan untuk membuka tender pengadaan vaksin mpox (monkeypox) atau cacar monyet. Hal ini dilakukan agar terutama negara paling terdampak dapat segera mendapatkan vaksin sesuai dengan jumlah kebutuhannya.
Langkah UNICEF Sebarkan Vaksin Cacar Monyet
Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) baru-baru ini mengumumkan langkah penting dalam upaya global melawan wabah mpox (monkeypox) dengan membuka tender darurat untuk pengadaan vaksin.
Langkah ini bertujuan untuk memastikan akses cepat dan merata ke vaksin mpox, terutama di negara-negara yang paling terdampak di Afrika.
Dalam pernyataan yang dirilis bersama pada Sabtu (31/8), UNICEF bekerja sama dengan berbagai organisasi global seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), aliansi vaksin Gavi, dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Afrika.
Baca Juga: Laporkan MPOX di Pakistan: Ini Kasus Ketiga!
"Tender darurat ini dirancang untuk mengamankan akses segera terhadap vaksin mpox yang tersedia serta memperluas produksi," jelas UNICEF.
Inisiatif ini diambil setelah WHO menetapkan mpox atau cacar monyet sebagai darurat kesehatan masyarakat global yang dikarenakan adanya lonjakan kasus strain baru Clade 1b di Republik Demokratik Kongo.
Pada tahun ini saja, lebih dari 18.000 kasus dugaan mpox telah dilaporkan di negara tersebut, dengan 629 kematian, yang kemudian memicu kekhawatiran meluasnya penyebaran ke negara-negara tetangga.
UNICEF akan membuka tender vaksin mpox untuk mendapatkan pasokan guna memenuhi kebutuhan global.
UNICEF menyatakan bahwa perjanjian ini akan memfasilitasi pembelian dan pengiriman vaksin dengan cepat begitu negara mitra telah mengamankan pendanaan, mengkonfirmasi kebutuhan, dan memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan.
Perjanjian ini tidak hanya bertujuan memastikan ketersediaan vaksin yang memadai, tetapi juga mempercepat distribusi, terutama di kawasan yang sangat membutuhkan.
Baca Juga: YCAB Foundation dan Juara Capital Luncurkan Reksa Dana JEBF, Produk Investasi dengan Misi Sosial
Berdasarkan permintaan dan kapasitas produksi produsen, hingga 12 juta dosis vaksin diperkirakan dapat diproduksi hingga tahun 2025.
Langkah ini diharapkan dapat memberikan harapan baru bagi negara-negara yang tengah berjuang melawan wabah mpox, terutama di benua Afrika yang menjadi episentrum wabah terbaru ini.