news

Skandal Kekerasan dan Pelecehan Seksual Serupa Nth Room Kembali Terjadi di Korea Selatan

Selasa, 27 Agustus 2024 | 12:30 WIB
Ilustrasi Nth Room Korea Selatan yang melibatkan kekerasan dan pelecehan seksual (Unsplash/Slava Samsonov)

SURATDOKTER.com - Kasus Nth Room di Korea Selatan kembali menyeruak setelah beberapa orang kembali menyuarakan kebenarannya. Kasus pelecehan seksual kontroversial ini menjadi salah satu yang terparah yang pernah di Negeri Ginseng selain kasus Burning Sun.

Awal Mula Nth Room

Saat ini Korea Selatan tengah menjadi sorotan netizen karena kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang terus menimpa warganya, khususnya para wanita muda dari usia sekolah hingga dewasa.

Setelah beberapa bulan lalu ramai dengan kasus Burning Sun yang melibatkan banyak selebriti Korea, kini muncul skandal baru yang bernama Nth Room.

Baca Juga: Barang Penting yang Harus Dibawa untuk Persiapan Demo: Wajib Demi Keselamatan Diri!

Berdasarkan hasil olah informasi beberapa sumber, kasus ini bermula dari terungkapnya sebuah grup chat Telegram yang dikelola oleh GodGod. Grup chat itu sendiri berisikan konten bagi penyuka aktivitas menyimpang seksual.

Grup chat itu sendiri diketahui sudah dibuat sejak 2018. Pada 2020 masyarakat yang resah kemudian melaporkan dan menyerahkan bukti pada polisi Korea Selatan.

Hasilnya, 6 bulan kemudian diketahui ada setidak 74 orang, termasuk di antaranya belasan perempuan di bawah umur, yang menjadi korban.

Para korban tersebut awalnya hendak bekerja sebagai part-timer atau freelancer dengan bayaran besar dengan syarat harus menyerahkan foto nude mereka yang kemudian dijadikan bahan blackmailing oleh pelaku.

Namun nyatanya, alih-alih mendapat pekerjaan yang diinginkan, para korban justru dieksploitasi secara tidak senonoh. Mereka dipaksa untuk menyerahkan video syur untuk konten Nth Room.

Kasus Serupa Terungkap Lagi di Korea Selatan

Salah satu pelaku dari Nth Room, Cho Ju-Bin, sudah tertangkap. Skandal grup chat Telegram yang berisikan konten kekerasan dan pelecehan seksual ini kemudian redup.

Hingga akhirnya pada 22 Agustus 2024 lalu, beberapa netizen Korea kembali mengungkap kasus serupa. Kasus ini sendiri sedang ramai di media sosial X (Twitter).

Baca Juga: Jelita Jeje Tak Sengaja Ungkap Kemungkinan Gratifikasi Jaksa Asri Agung, Netizen: Hati-hati Memilih Menantu atau Pasangan

Dalam kasus kali ini, grup chat “bekerja” sesuai dengan profil para wanita yang menjadi korban. Korban terbagi atas asal universitas hingga jurusan mereka masing-masing.

Grup chat Telegram yang diduga memiliki sekitar 3.700-an anggota tersebut menyebarkan foto dan video Deepfake atau editan syur dari swafoto korban.

Halaman:

Tags

Terkini