news

Angka Diabetes Tinggi, BPJS Kesehatan Mendukung Penerapan Cukai Minuman Manis Penyebab Diabetes

Minggu, 10 Maret 2024 | 06:31 WIB
Ilustrasi gula pasir sebabkan diabetes (pixabay.com/mkupiec7)

SURATDOKTER.com - Baru-baru ini kajian penerapan cukai pada minuman manis di Indonesia mulai menggemparkan dunia kesehatan.

Hal ini karena minuman manis menjadi penyebab diabetes. BPJS Kesehatan juga mendukung cukai minuman manis karena banyak peserta BPJS mengalami diabetes.

Baca Juga: Inovasi Layanan Digital BPJS Kesehatan Sebagai Bentuk Pelayanan Prima Kepada Masyarakat Luas

Dampak Minuman Manis pada Kesehatan

Dilansir dari Kementerian Kesehatan RI, sebuah penelitian mengemukakan bahwa minuman manis meningkatkan risiko kematian dini akibat penyakit kronis seperti diabetes, serangan jantung dan beberapa tipe kanker. 

Penelitian diterbitkan oleh T.H. Chan School of Public Health Universitas Harvard bulan lalu(Maret 2019), telah menganalisis data dari 37 ribu laki-laki dan 80 ribu perempuan selama 30 tahun, mengungkapkan fakta bahwa semakin banyak minuman bergula yang dikonsumsi seseorang, semakin besar pula risiko alami kematian dini. 

"Dibandingkan dengan orang yang minum kurang dari satu minuman manis per bulan, meminum minuman manis satu sampai empat porsi sebulan meningkatkan risiko sebanyak satu persen. Minum dua hingga enam per minggu, risiko meningkat enam persen. Satu sampai dua minuman manis per hari, risikonya 14%. Sedangkan untuk minum dua atau lebih, risikonya 21%," kata Vasanti Malik, ilmuwan dari Harvard's Department of Nutrition yang dimuat pada BBC awal April 2019.

Baca Juga: Mengenal KRIS yang Akan Menggantikan Tingkatan Kelas BPJS

BPJS Kesehatan Dukung Cukai Minuman Manis 

Direktur Utama BPJS Kesehatan Prof Ali Ghufron Mukti mulai menunjukan dukungannya terhadap kajian cukai untuk minuman manis di Indonesia karena Ia menilai banyak kebiasaan warga Indonesia yang tidak disadari menjadi penyebab utama beban pembiayaan penyakit kronis seperti jantung, stroke, hingga kanker. 

Banyak penyakit tidak menular (PTM) berawal dari komplikasi, salah satunya penyakit diabetes. Konsumsi gula di masyarakat dalam bentu makanan dan minuman kini relatif tinggi.

Kadar gula tinggi tidak hanya didapat dari makanan dan minuman manis, melainkan konsumsi nasi tinggi gula sehari-hari.

Baca Juga: Begini Cara Klaim Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan dengan Mudah! Simak Langkahnya Disini!

"Kalau bisa itu memang dikurangi gula, yang sangat merusak itu gula. Maka Kementerian Keuangan, juga sekarang BPJS sedang melakukan semacam studi bagaimana minuman berpemanis itu dalam kemasan itu dipajakin," terang Prof Ghufron dalam media briefing di Nusa Dua, Bali, Rabu (6/2/2024).

"Kenapa? Karena beras ini mengandung glukosa dan di situ banyak manis, Itu sifatnya adiktif. Adiktif itu apa? Adiktif itu kalau kita nggak makan itu lagi, merasa belum makan, atau ada yang kurang," tutur Prof Ghufron.

Selain kandungan gula pada makanan dan minuman, ada juga kandungan tinggi garam yang harus dikurangi dalam konsumsi sehari-hari.

Halaman:

Tags

Terkini