Wabah E.Coli di MC Donald Meluas: 75 Keracunan dan 1 Orang Meninggal

SURATDOKTER.com - Wabah E. coli yang berkaitan dengan hamburger Quarter Pounder dari McDonald's telah menimbulkan kekhawatiran serius setelah dilaporkan setidaknya 75 orang mengalami keracunan di 13 negara bagian di Amerika Serikat.

Menurut informasi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), satu orang dilaporkan meninggal akibat wabah ini. Angka kasus terus meningkat, sebelumnya hanya 49 kasus yang dilaporkan.

Dari total 75 kasus, setidaknya 22 orang harus dirawat di rumah sakit, dengan dua di antaranya mengalami komplikasi serius yang dapat mengakibatkan gagal ginjal.

CDC mencatat bahwa kemungkinan besar wabah ini terkait dengan konsumsi bawang segar yang digunakan dalam hamburger tersebut. Bawang ini diketahui bersumber dari perusahaan Taylor Farms yang berbasis di California.

Baca Juga: Jangan Panik Saat Diare Menyerang Cukup Konsumsi Buah Ini untuk Meredakannya!

Pihak distributor layanan makanan, US Foods, menginformasikan bahwa Taylor Farms telah melakukan penarikan produk bawang bombay dari pasaran karena terdeteksi adanya kemungkinan kontaminasi E. coli.

Meskipun demikian, juru bicara US Foods menekankan bahwa perusahaan tersebut bukanlah pemasok bagi McDonald's.

Konsumen yang jatuh sakit diduga mengalami gejala antara tanggal 27 September dan 10 Oktober. CDC memperkirakan jumlah sebenarnya dari mereka yang terinfeksi bisa lebih tinggi, mengingat tidak semua orang yang sakit memerlukan perawatan medis dan proses pelacakan kasus dapat memakan waktu lebih lama.

Sebagai langkah pencegahan, McDonald's mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan sementara penjualan Quarter Pounder di wilayah yang terpengaruh.

Baca Juga: Tahukan Kamu Ternyata Ada Telur Ayam Hijau Alami: Ini Pakan Induknya!

Kepala Rantai Pasokan Amerika Utara, Cesar Piña, menyatakan bahwa perusahaan sedang bekerja sama dengan para pemasok untuk memastikan pasokan Quarter Pounder dapat kembali dalam beberapa minggu ke depan.

Meskipun demikian, item menu lainnya, seperti cheeseburger dan hamburger lainnya, tetap tersedia dan tidak terpengaruh oleh masalah ini.

Dalam dampak lainnya, saham McDonald's turun sekitar 2,7% pada hari Jumat setelah berita mengenai wabah ini tersebar.

Situasi ini menjadi pengingat pentingnya keamanan pangan dan perlunya pengawasan yang ketat terhadap bahan makanan yang digunakan dalam industri makanan cepat saji.