SURATDOKTER.com - Setelah pertunangan, disarankan agar calon pengantin saling menjaga diri masing-masing. Penting untuk menghindari perasaan kecewa dan sakit hati, sebagaimana yang dialami oleh pasangan yang tidak berhasil menikah berikut ini.
Melalui akun twitter @tanyakanrl, “Hi guys mungkin ada yg minat utk take over wedding di Lippo Kuningan, tanggal bisa pilih ulang di tahun ini, aku batal nikah dan udh lunas full package include WO (Swasana), dekor (djati decor),catering (alfabet),MUA+attire (fitri liza) utk 600 pax. Tolong bantu ya thx!!”
Persiapan pernikahan di Lippo Kuningan berubah menjadi cerita yang tak terduga. Meskipun semuanya sudah siap, dari WO, dekor , catering, hingga MUA+attire untuk 600 tamu. sayangnya, harus dibatalkan semuanya.
Tanggal pernikahan bisa diubah, tapi keputusan untuk tidak melanjutkan pernikahan tetap diambil. Meski sulit, pengalaman ini mengajarkan arti keputusan dan membuka babak baru dalam hidup.
Baca Juga: Pengantin Wanita Jadi Janda Sejam Setelah Pernikahan Akibat Pembekuan Darah, Apa itu?
Batalnya pernikahan bisa disebabkan oleh berbagai alasan yang bervariasi sesuai dengan keadaan dan dinamika hubungan antara pasangan. Beberapa alasan umum meliputi:
- Perbedaan Nilai dan Tujuan Hidup: Jika pasangan memiliki perbedaan nilai, keyakinan, atau tujuan hidup yang fundamental, hal ini bisa menjadi penyebab batalnya pernikahan.
- Masalah Komunikasi: Ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara efektif dapat memunculkan konflik dan ketidaksepahaman yang berkepanjangan, yang pada akhirnya dapat menyebabkan pasangan memutuskan untuk tidak melanjutkan pernikahan.
- Konflik dan Ketidaksetiaan: Konflik yang tidak terselesaikan atau adanya ketidaksetiaan dalam hubungan dapat merusak kepercayaan dan keintiman antar pasangan, menjadi alasan yang cukup sering untuk pembatalan pernikahan.
- Tekanan Eksternal: Faktor-faktor eksternal, seperti tekanan dari keluarga, teman, atau lingkungan sosial, dapat memengaruhi keputusan untuk melanjutkan atau membatalkan pernikahan.
- Perbedaan Gaya Hidup: Jika pasangan memiliki perbedaan signifikan dalam gaya hidup, kebiasaan, atau ekspektasi terkait masa depan, hal ini bisa menjadi hambatan yang serius dalam pernikahan.
- Masalah Keuangan: Persoalan keuangan seringkali menjadi sumber konflik dalam hubungan. Kesulitan keuangan atau perbedaan pendekatan terhadap pengelolaan keuangan dapat memicu konflik yang signifikan.
- Ketakutan akan Tanggung Jawab: Beberapa orang mungkin merasa tidak siap atau takut untuk menghadapi tanggung jawab pernikahan, terutama jika pernikahan dianggap sebagai beban yang berat.
- Kesehatan Mental atau Fisik: Masalah kesehatan mental atau fisik, baik pada diri sendiri atau pasangan, dapat menjadi faktor yang mempengaruhi keberlanjutan pernikahan.
- Ketakutan Akan Kehilangan Identitas Pribadi: Beberapa individu mungkin mengalami ketakutan akan kehilangan identitas pribadi mereka setelah menikah, yang dapat menyebabkan keraguan dan ketidakpastian.
Penting untuk diingat bahwa setiap situasi pernikahan unik, dan keputusan untuk membatalkan pernikahan biasanya melibatkan pertimbangan yang mendalam dan kompleks antara kedua belah pihak.***
Artikel Terkait
Pengantin Wanita Jadi Janda Sejam Setelah Pernikahan Akibat Pembekuan Darah, Apa itu?
Pernikahan Dini Semakin Tinggi, Ini Penyebab dan Dampaknya!
Dampak Psikologis dari Perselingkuhan di dalam Pernikahan
Wanita Lajang di Singapura Menunda Pernikahan dan Memilih Bekukan Sel Telur, Ini Alasan dan Prosedurnya