• Senin, 22 Desember 2025

Mitos atau Fakta Terkait Hubungan Nyeri Haid Berlebihan dan Kesulitan Hamil

Photo Author
- Senin, 17 Juli 2023 | 14:00 WIB

Suratdokter.com - Dismenore atau nyeri haid ditandai dengan rasa sakit tajam atau menusuk di perut bagian bawah. Banyak wanita mengalami nyeri ini sebelum dan selama periode haid.

Sementara beberapa wanita mungkin hanya merasa tidak nyaman, yang lain mungkin mengalami nyeri haid yang sangat parah sehingga mereka tidak dapat melakukan aktivitas normal mereka selama beberapa hari setiap bulannya.

Nyeri haid dapat dipicu oleh kondisi seperti fibroid rahim atau endometriosis. Untuk mengurangi rasa sakit, perlu mengobati penyebab yang mendasarinya.

Pada kasus di mana nyeri haid tidak disebabkan oleh kondisi yang mendasari, seringkali rasa sakit tersebut membaik seiring bertambahnya usia dan bahkan bisa berhenti sepenuhnya setelah melahirkan.

Risiko Saat Menstruasi


Kadang-kadang sulit untuk mengidentifikasi penyebab siklus haid yang membuat rasa sakit berlebih. Beberapa orang cenderung mengalami periode haid yang lebih sakit.

Risiko yang meliputi periode haid tersebut :

  1. Berusia di bawah 20 tahun.

  2. Memiliki riwayat keluarga mengalami periode yang menyakitkan.

  3. Merokok.

  4. Mengalami pendarahan berat selama periode.

  5. Mengalami periode yang tidak teratur.

  6. Belum pernah melahirkan.

  7. Mengalami pubertas sebelum usia 11 tahun.


Terjadi Saat Kram Menstruasi


Saat rahim berkontraksi selama siklus menstruasi untuk membantu pengeluaran lapisannya. Otot-otot rahim berkontraksi sebagai hasil dari molekul-molekul mirip hormon (prostaglandin) yang terlibat dalam rasa sakit dan peradangan.

Kram menstruasi yang lebih parah terkait dengan tingkat prostaglandin yang lebih tinggi. Kram menstruasi dapat disebabkan oleh:

1. Endometriosis, kondisi di mana jaringan yang melapisi rahim tumbuh di luar rahim


Di luar rahim, jaringan yang berfungsi mirip dengan lapisan rahim paling sering tumbuh di tabung falopi, indung telur, atau jaringan yang melapisi pinggul Anda.

2. Fibroid rahim, pertumbuhan nonkanker di dalam rahim


Benjolan otot yang disebut fibroid dapat berkembang di dalam atau di atas rahim, serviks, atau bahkan ligamen panggul.

Biasanya bersifat jinak, mereka membesar seiring dengan tahun-tahun reproduksi. Beberapa orang tidak menyadari bahwa mereka memiliki fibroid.

Namun, benjolan-benjolan tersebut kadang-kadang dapat menyebabkan nyeri, mengganggu kesuburan, dan mungkin meningkatkan risiko keguguran.
Baca juga: PMS Berbeda dengan Menstruasi, Ternyata Masih Banyak yang Salah Paham

3. Adenomiosis, di mana kondisi ini terdapat jaringan yang melapisi rahim tumbuh di area dalam dinding otot rahim


Endometrium dapat membesar di dalam dan masuk ke dalam otot rahim (adenomiosis). Ini berbeda dari endometriosis, di mana jaringan yang mirip dengan endometrium berkembang di luar rahim.

Selain itu, berbeda pula dengan mioma, yang merupakan massa jaringan. Periode menstruasi yang menyakitkan dan berat dapat disebabkan oleh adenomiosis.

Meskipun belum diketahui apakah hal ini berdampak pada kesuburan, beberapa studi telah mengindikasikan kemungkinan adanya dampak.

4. Penyakit radang panggul (Pelvic Inflammatory Disease)


Penyakit radang panggul (Pelvic Inflammatory Disease) adalah salah satu sumber potensial nyeri kram menstruasi yang dapat berdampak negatif pada kesuburan.

PID disebabkan oleh infeksi organ reproduksi, seringkali oleh penyakit menular seksual yang tidak diobati atau dikelola dengan baik.

PID menyebabkan indung telur, saluran tuba, dan rahim mengembangkan jaringan parut yang sering menyerupai jaring laba-laba. Saluran tuba yang tersumbat, penyebab paling umumnya adalah PID.

Sumber Penyebab Lain


Penyebab lainnya seperti stres dan faktor emosional, yang dapat berkontribusi pada peningkatan ketidaknyamanan menstruasi serta kondisi medis lain yang mendasarinya yang memengaruhi

Meskipun biasanya nyeri haid berlebih tidak menyebabkan kesulitan hamil dan menyebabkan masalah medis lainnya. Kram menstruasi dapat mengganggu kegiatan sosial, profesional, dan akademik.

Namun, beberapa gangguan yang terkait dengan kram menstruasi dapat menjadi masalah. Misalnya, endometriosis dapat berdampak pada kesuburan.

Penyakit radang panggul dapat menyebabkan jaringan parut pada saluran tuba, meningkatkan risiko kehamilan ektopik.

Menemukan pengobatan yang tepat dapat membantu merasa lebih baik, melindungi kesuburan, dan potensial meningkatkan keberhasilan pengobatan reproduksi di masa depan. ***

Baca juga:

Penulis: Agung W

Editor: Tia Mardwi

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agung BW

Tags

Terkini

Terpopuler

X