• Senin, 22 Desember 2025

Kematian Pertama Akibat Virus Oz Terjadi di Jepang, Perlukah Kita Waspada?

Photo Author
- Senin, 3 Juli 2023 | 20:00 WIB
Virus Oz dibawa dan disebarkan oleh kutu keras berukuran 3-4 milimeter (japantimes.com/NIID) - suratdokter.com
Virus Oz dibawa dan disebarkan oleh kutu keras berukuran 3-4 milimeter (japantimes.com/NIID) - suratdokter.com

Baru saja dunia membaik setelah dihantam pandemi COVID-19, muncul kabar baru tentang kasus kematian akibat jenis virus lainnya, yaitu virus Oz.

Pada akhir Juni 2023 lalu, dunia sempat digegerkan oleh berita mengenai kasus kematian seorang wanita di Jepang akibat infeksi virus Oz.

Korban adalah seorang wanita lanjut usia (sekitar 70 tahunan) yang tinggal di Prefektur Ibaraki. Penyebab meninggalnya korban adalah miokarditis (peradangan yang terjadi pada otot jantung atau miokardium) yang disebabkan oleh virus Oz.

Sebenarnya apa virus Oz ini? Apa aja gejala yang ditimbulkannya? Dan apakah kita yang di Indonesia juga perlu waspada?

Kronologi Memburuknya Kondisi Korban


Dikutip dari Japan Times oleh Surat Dokter, menurut kementerian kesehatan, korban sudah mengalami banyak keluhan terkait kesehatannya pada awal musim panas lalu.

Korban mengeluhkan kondisinya yang kerap merasa lesu, tidak nafsu makan, muntah-muntah, sendi-sendinya terasa nyeri, dan juga mengalami demam.

Diketahui pula bahwa korban tidak ada riwayat bepergian keluar negeri.

Saat itu, pihak rumah sakit mencurigai bahwa korban mengalami pneumonia dan memberi resep antibiotik untuk membantu proses penyembuhan. Namun ternyata kondisi korban makin memburuk dan akhirnya dia dirawat di Tsukuba Medical Center.

Saat dirawat di rumah sakit itulah, staf rumah sakit menemukan ada kutu keras di pangkal paha kanan korban yang telah membesar karena banyak menghisap darah korban.

Sayangnya staf rumah sakit membuang kutu tersebut. Sehingga saat tubuh korban diotopsi, petugas medis tidak bisa menelusuri pergerakan infeksinya.

Korban sempat menjalani perawatan di rumah sakit selama hampir sebulan sebelum akhirnya meninggal dunia pada hari ke-26 dia dirawat.

Menurut hasil otopsi, penyebab meninggalnya korban adalah infeksi virus Oz

Apa itu Virus Oz?


Dikutip dari Japan Times oleh Surat Dokter, National Institute of Infectious Diseases (NIID) memaparkan bahwa virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 2018 lalu, dalam tubuh kutu keras (Amblyomma testudinarium) yang hidup di Prefektur Ehime.

Ciri-ciri fisiologis kutu ini yaitu punya sisik yang keras dengan ukuran yang sangat kecil, sekitar 3-4 milimeter saja.

Jenis kutu ini berbeda dengan kutu yang sering kita temui di dalam ruangan. Kutu ini hidup dan banyak ditemui di hutan atau semak-semak.

Penelitian mengenai virus ini sudah pernah dilakukan sebelumnya oleh Ngo T. B. Tran dan kawan-kawan yang dilaporkan dalam jurnal berjudul "Zoonotic Infection with Oz Virus, a Novel Thogotovirus".

Sebelumnya telah diketahui bahwa virus ini dapat menyebabkan infeksi yang mematikan pada tikus.

Setelah dilakukan penelitian selama kurang lebih enam tahun (2013-2019), peneliti menemukan  adanya antibodi virus Oz pada tubuh kera Jepang, babi hutan, dan rusa yang hidup di prefektur Chiba, Gifu, Mie, Oita, Wakayama, dan Yamaguchi.

Peneliti juga sempat melakukan tes darah terhadap 24 pemburu di Prefektur Yamaguchi. Berdasarkan hasil tes, dua dari 24 pemburu tersebut dinyatakan positif mengandung antibodi virus Oz. Artinya, ada kemungkinan bahwa dua pemburu tersebut pernah terinfeksi virus tersebut di masa lalu.

Berdasarkan hasil temuan ini, para peneliti menyarankan diadakan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan apakah virus Oz merupakan patogen zoonosis (virus yang ditularkan ke manusia oleh hewan).

Karena jika sampai menginfeksi manusia, pasien dapat mengalami demam, ensefalitis (radang otak), pneumonia, hingga kematian jika menginfeksi manusia.

Dan beberapa tahun kemudian, kasus kematian wanita lanjut usia di Jepang ini menjadi kasus fatal pertama akibat infeksi virus Oz pada manusia yang pernah terjadi di dunia, sekaligus jawaban atas kecurigaan para peneliti tersebut.
Baca Juga: Penyanyi Ikonik Madonna Melawan Infeksi Bakteri yang Berbahaya

Gejala Akibat Infeksi Virus Oz


Dikutip dari Japan Times oleh Surat Dokter, menurut penuturan Tadaki Suzuki, seorang ahli patologi infeksi NIID, karena ini adalah kasus kematian pertama yang telah dikonfirmasi, masih sulit bagi mereka untuk mengukur tingkat keparahan atau bahaya yang dapat timbul pada tubuh manusia akibat virus ini. 

Dia juga menjelaskan bahwa meski gejala yang muncul bisa cukup parah bahkan hingga menyebabkan kematian, namun, berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, bisa jadi seseorang yang terinfeksi virus ini hanya menunjukkan gejala ringan atau bahkan tidak mengalami gejala sama sekali.

Haruskah Kita yang di Indonesia Ikut Waspada?


Pihak Kementerian Kesehatan Jepang menyatakan bahwa virus Oz belum ditemukan di luar Jepang.

Dikutip dari Kompas oleh Surat Dokter, hal yang sama juga disampaikan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kementerian Kesehatan RI, dr. Maxi Rein Rondonuwu, pada Senin, 26 Juni 2023 lalu.

Meski begitu, tidak ada salahnya bagi kita untuk berjaga-jaga agar terhindar dari infeksi virus ini. 

Terutama jika Anda sedang berada atau baru saja pulang dari Jepang, khususnya dari daerah yang jadi habitat jenis kutu pembawa virus Oz ini.

Berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan sebagai tindakan pencegahan.

  • Gunakan pakaian yang tertutup, seperti baju lengan panjang dan celana panjang. Hindari mengekspos kulit Anda saat berada di luar, khususnya di daerah yang jadi habitat kutu keras.

  • Gunakan lotion anti serangga saat bepergian ke luar ruangan, khususnya di alam terbuka.

  • Gunakan semprotan pengusir serangga jika diperlukan.


Apabila Anda sudah terlanjur digigit oleh kutu tersebut, jangan langsung dilepas atau dibuang sendiri. Segera pergi ke fasilitas kesehatan terdekat dan minta dokter untuk memeriksa dan melakukan pelepasan kutunya.***

 

Baca Juga:

 

Referensi:

  • asahi.com

  • japantimes.co.jp

  • stacks.cdc.gov

  • nasional.kompas.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: A Salsabila Istiqlal

Tags

Terkini

Terpopuler

X