SURATDOKTER.com - Sayur sop menjadi salah satu menu favorit banyak keluarga di Indonesia. Rasanya yang gurih, ringan, dan menyegarkan membuat hidangan berkuah ini cocok disantap kapan saja, baik pagi, siang, maupun malam.
Kehangatan kuahnya sering menjadi pilihan ketika cuaca dingin atau tubuh membutuhkan asupan yang menenangkan.
Bahan dan Isian Sayur Sop
Isian sayur sop biasanya terdiri dari berbagai jenis sayuran yang kaya nutrisi, seperti wortel, kentang, kembang kol, kol, daun bawang, dan seledri.
Beberapa orang menambahkan protein hewani seperti ayam, bakso, atau sosis untuk membuatnya lebih lengkap. Kombinasi sayuran dan kuah yang ringan menjadikan sayur sop tidak hanya lezat, tetapi juga menyehatkan.
Baca Juga: Beberapa Sayur dan Buah yang Harus Dibatasi Berdasarkan Jenis Penyakit: Jangan Salah Pilih!
Dua Pilihan Bumbu: Tradisional vs Instan
Memasak sayur sop memerlukan bumbu yang tepat agar cita rasanya gurih dan segar. Secara umum, bumbu tradisional terdiri dari bawang merah, bawang putih, lada bubuk, garam, gula pasir, dan kaldu bubuk.
Bumbu ini biasanya dihaluskan lalu ditumis untuk mengeluarkan aroma dan rasa yang lebih kuat sebelum dicampurkan ke dalam kuah.
Di sisi lain, bumbu instan menawarkan kepraktisan. Produk seperti Indofood Bumbu Racik Sayur Sop atau Sajiku Bumbu Praktis Sayur Sop hanya perlu ditaburkan ke dalam rebusan sayuran tanpa proses menumis. Harganya relatif terjangkau, yaitu sekitar Rp3.000 hingga Rp5.000 per bungkus.
Langkah Memasak Sayur Sop
-
Siapkan Bahan
Potong sekitar 200 gram campuran sayuran seperti wortel, kentang, kol, seledri, dan daun bawang. Tambahkan ayam, bakso, atau sosis sesuai selera. -
Proses Memasak
- Didihkan sekitar 750 ml air.
- Masukkan sayuran ke dalam air mendidih, rebus hingga mulai layu.
- Jika menggunakan bumbu tradisional, haluskan bawang merah, bawang putih, dan bumbu lainnya, tumis hingga harum, lalu campurkan ke dalam rebusan.
- Jika memakai bumbu instan, taburkan isi kemasan langsung ke dalam panci, aduk rata, dan masak hingga semua bahan matang.
Baca Juga: Sayur dan Buah, Mana yang Lebih untuk Dikonsumsi Setiap Hari?
Kelebihan dan Kekurangan Masing-Masing Bumbu
- Bumbu Tradisional
Memberikan rasa lebih alami dan segar karena menggunakan bahan segar tanpa tambahan pengawet. Namun, prosesnya memakan waktu dan memerlukan keterampilan mengolah bumbu. - Bumbu Instan
Lebih praktis dan cepat disiapkan, cocok untuk orang yang sibuk. Meski demikian, rasanya cenderung seragam dan terkadang mengandung bahan tambahan seperti pengawet atau penambah rasa yang perlu diperhatikan.
Mana yang Lebih Sehat?
Menurut penjelasan dari Kementerian Kesehatan RI dan Harvard School of Public Health, bumbu segar seperti bawang merah, bawang putih, dan rempah alami memiliki kandungan antioksidan dan senyawa bioaktif yang baik untuk kesehatan. Penggunaan bumbu segar juga meminimalkan konsumsi natrium dan bahan tambahan sintetis.
Sementara itu, bumbu instan biasanya mengandung garam dalam jumlah tinggi dan bahan penguat rasa seperti monosodium glutamat (MSG).
Jika dikonsumsi berlebihan, asupan natrium dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Meski begitu, bumbu instan masih aman digunakan selama tidak berlebihan dan diimbangi dengan pola makan sehat.
Bumbu tradisional lebih unggul dari sisi kandungan gizi dan kesegaran. Namun, bumbu instan tetap bisa menjadi pilihan praktis, terutama bagi yang memiliki keterbatasan waktu, asalkan penggunaannya tidak terlalu sering.***