Muhadjir Effendy Bilang Makan Siang Gratis Rp7.500 Sudah Besar: Ini Kata Netizen

SURATDOKTER.com - Makan siang gratis yang digagas oleh presiden terpilih Prabowo Subianto kini sedang dalam pembahasan serius dengan tim ekonomi. Pembahasannya berkaitan dengan berapa anggaran ideal setiap anak. 

Viral di media sosial X (Twitter) bahwa anggaran makan siang gratis yang awalnya Rp15.000 dipangkas menjadi Rp7.500 per anak. Hal ini menuai kontroversial di kalangan publik.

Kontroversi Program Makan Siang Gratis

Program makan siang gratis merupakan program kerja yang dijanjikan oleh presiden terpilih untuk mencerdaskan anak Indonesia. Program ini diadaptasi dari negara Jepang yang sudah terlebih dahulu melaksanakannya. 

Anggaran per anak pada awalnya adalah Rp15.000. Itupun kebijakan dengan nilai serupa menuai pro kontra dari masyarakat. 

Kini, program tersebut digadang-gadang mengalami pemangkasan anggaran menjadi setengahnya dengan alasan agar bisa sampai lebih banyak pada anak Indonesia. Anggaran yang dimiliki diharapkan mampu memberi manfaat luas. 

Baca Juga: Waspada! Menaruh Pengharum atau Pewangi Ruangan di Kamar Bisa Berdampak Pada Kesehatan Anak!

Disampaikan oleh Menteri Muhadjir Effendy, anggaran makan siang Rp7.500 per anak sudah cukup besar di beberapa daerah. 

Komentar ini menuai kritik dari netizen Indonesia. Berikut ini adalah beberapa kritik yang diambil dari netizen media sosial X (Twitter):

Dari akun @melati "Bangun pak ini tahun 2024, bukan tahun 1986".

Dari akun @yanti "Anggaran Rp. 7.500 sudah dapat ayam dan telor gaes dalam bentuk mie instan. Sisanya di korupsi".

Akun tersebut juga menambahkan, "Utak-atik dana makan siang gratis dari 15.000 jadi 7.500 kayaknya bener nih di ambilin dari dana BOS. Dengan budget 7.500 apa gak lebih baik ganti sarapan aja pak ganti roti dan e***** yang diseduh sendiri". 

Baca Juga: Fenomena Langka: Janin Berukuran 18 cm Ditemukan di Kepala Balita Usia 1 Tahun

Dari akun @piypun menyebutkan"tahun pertama 7500 tahun berikutnya??". 

Kebijakan ini memang menuai kontroversi. Meskipun masih dalam proses pembahasan. Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa tingkat kemahalan setiap daerah berbeda.