SURATDOKTER.com -Terlambat bicara atau speech delay adalah kondisi ketika kemampuan berbahasa anak lebih lambat dari perkembangan rata-rata usianya..
Sebagian anak hanya membutuhkan waktu lebih lama untuk mulai merangkai kata, tetapi ada pula yang memerlukan stimulasi khusus. Dengan memberikan dukungan yang tepat, perkembangan bahasa dapat meningkat secara bertahap.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu VOC Parenting dan Efeknya Pada Anak!
1. Kenali Milestone Bicara Sesuai Usia
Langkah awal adalah memahami perkembangan bahasa yang seharusnya muncul pada usia tertentu. Misalnya, anak usia 1 tahun biasanya sudah mampu mengucapkan beberapa kata bermakna, sedangkan usia 2 tahun umumnya mulai menggabungkan dua kata. Ketika orang tua mengetahui tolak ukur ini, evaluasi menjadi lebih mudah dan tindakan stimulasi dapat dilakukan lebih cepat.
2. Perbanyak Interaksi Tatap Muka
Anak belajar bicara melalui imitasi. Karena itu, interaksi tanpa distraksi seperti gawai atau televisi sangat membantu. Orang tua dapat mengajak anak berbicara dengan nada hangat sambil menatap wajahnya. Gerakan bibir, ekspresi, dan intonasi menjadi referensi visual penting bagi anak untuk meniru suara.
3. Gunakan Kalimat Pendek dan Berulang
Saat berkomunikasi, gunakan kalimat sederhana yang mudah ditangkap. Ulangi kata yang sama beberapa kali dalam konteks berbeda agar anak memahami maknanya. Pada anak dengan speech delay, pengulangan berfungsi sebagai “penguatan memori” sehingga mereka lebih mudah meniru bunyi.
4. Beri Pilihan, Jangan Bertanya Yes/No
Mengganti pertanyaan “Mau?” dengan pilihan konkret seperti “Mau susu atau air?” akan mendorong anak menyebutkan kata tertentu. Strategi ini menstimulasi anak untuk berusaha mengucapkan kata yang lebih spesifik ketimbang hanya mengangguk atau menunjuk.
5. Bacakan Buku Bergambar Setiap Hari
Buku adalah alat stimulasi yang sangat efektif. Orang tua dapat menunjuk gambar, menyebutkan nama benda, lalu meminta anak menirukan atau menunjukkan gambarnya. Aktivitas sederhana ini membantu memperkaya kosakata dan memperkuat hubungan antara gambar dan kata.
Baca Juga: Jangan Suka Ceramahi Anak Lelaki Ya Bu, Ini Tips Parenting Jitu Untuk Mendidiknya
6. Kurangi Paparan Screen Time
Penggunaan gawai berlebihan menjadi salah satu faktor yang sering memperlambat kemampuan bicara. Gawai memberikan stimulasi visual cepat, sedangkan anak memerlukan stimulasi interaktif. Dengan mengurangi screen time, anak memiliki lebih banyak waktu untuk berlatih berbicara dan berinteraksi dengan lingkungan nyata.
7. Gunakan Lagu Anak dan Permainan Suara
Bernyanyi membantu anak berlatih ritme, intonasi, dan pengucapan. Lagu-lagu sederhana seperti lagu tentang anggota tubuh, hewan, atau angka dapat menjadi latihan alami. Permainan suara seperti meniru bunyi hewan atau suara kendaraan juga menstimulasi kemampuan vokal secara menyenangkan.
8. Ajak Anak Bercerita tentang Aktivitasnya
Saat anak selesai bermain atau makan, minta ia menceritakan apa yang dilakukan. Jika anak belum mampu menjawab, orang tua dapat memberikan prompt seperti, “Tadi kamu makan apa?” atau “Main apa di luar?” Kebiasaan menceritakan pengalaman akan melatih penyusunan kata dan meningkatkan keberanian berbicara.
9. Beri Ruang untuk Anak Merespons
Orang tua sering kali terburu-buru menjawab atau menebak keinginan anak. Padahal, jeda waktu sangat penting agar anak berusaha mengeluarkan kata. Berikan beberapa detik setelah mengajukan pertanyaan untuk melihat apakah anak ingin mencoba berkata-kata.