Selain kegiatan individu, orang tua juga dapat memanfaatkan waktu libur untuk membangun bonding keluarga. Mengajak anak berdiskusi, bermain bersama, atau melakukan aktivitas seperti memasak bareng dapat memperkuat hubungan emosional. Bonding yang kuat memberi efek positif pada rasa aman dan kepercayaan diri anak.
Menyiapkan jadwal harian yang fleksibel juga membantu anak tetap terarah selama libur. Tidak perlu jadwal ketat, cukup catatan sederhana tentang aktivitas pagi, siang, dan sore.
Anak menjadi lebih mudah mengatur waktu tanpa merasa terpaksa. Rutinitas ringan ini juga memudahkan mereka kembali ke sekolah setelah liburan berakhir.
Dengan pendekatan yang tepat, libur panjang dapat menjadi momen untuk beristirahat sekaligus berkembang. Anak dapat menikmati kebebasan liburan, namun tetap mendapat stimulasi belajar yang halus, menyenangkan, dan bermakna.***