3. Kenali Pemicu Emosi pada Anak
Orang tua perlu mengetahui kapan dan mengapa anak merasa kesal atau marah.
Hindari memberi perintah atau mengajarkan sesuatu pada saat-saat tersebut.
Jika anak sedang marah, berikan waktu untuknya menenangkan diri dan biarkan ia menjelaskan apa yang membuatnya marah.
Setelah anak tenang, baru Anda bisa berbicara dengannya, misalnya memberikan perintah atau mengajarkan sesuatu.
4. Gunakan Kalimat Positif
Cara mendidik anak dengan benar berikutnya yaitu menggunakan kalimat positif.
Untuk menegaskan kewajiban dan tanggung jawab anak di rumah, hindari penggunaan kata "jangan" saat melarang.
Sebaiknya gunakan kalimat positif seperti anjuran daripada perintah.
Misalnya, ketika ingin anak merapikan mainan, orang tua bisa mengatakan, "Mamah dan Papa lebih senang jika mainannya dirapikan kembali setelah digunakan."
Ucapkan ini dengan intonasi yang lembut, bukan dengan marah atau membentak. Cara menegur anak yang efektif adalah dengan berbicara lembut dan perlahan.
5. Jauhkan dari Tontonan yang Mengandung Kekerasan
Cara lain untuk mendidik anak tanpa kekerasan adalah dengan mengontrol apa yang mereka tonton.
Selain dari apa yang mereka lihat sehari-hari di rumah dan lingkungan, anak mungkin terpicu melakukan kekerasan karena contoh dari film atau video.
Pastikan Anda selalu mengetahui apa yang anak tonton, karena banyak tayangan anak-anak yang mengandung unsur kekerasan.
Anak bisa menganggap bahwa perilaku tersebut boleh ditiru.
Karena Si Kecil belum bisa membedakan mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan, tugas Anda adalah memilah tayangan yang pantas dan tidak pantas untuk mereka saksikan.