SURATDOKTER.com - Anak broken home adalah anak-anak dari keluarga yang berantakan atau orang tuanya bercerai.
Hal tersebut dapat memberikan resiko buruk bagi kesehatan mental anak.
Dampak keluarga broken home berbeda-beda bagi setiap anak. Hal itu bergantung pada usia anak ketika orang tua bercerai, kepribadian anak, dan hubungan anak dengan orangtua.
Seperti Apa itu Keluarga Broken Home?
Broken home, yang dalam bahasa Indonesia dipadankan dengan istilah keluarga tidak utuh, merupakan suatu istilah mengenai keluarga yang tidak harmonis.
Baca Juga: Penyebab Anak Mengalami Broken Home
Definisi keluarga broken home tidak hanya mencakup perceraian, tetapi juga keluarga yang di atas kertas masih utuh yang anggotanya berkonflik dan terasing satu sama lain.
Keluarga broken home memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
-
Adanya kekerasan
Kekerasan dalam hal ini berupa kekerasan fisik, verbal, dan psikologis. Misalnya adalah pengabaikan secara fisik dan emosional, serta caci maki di dalam keluarga.
-
Adanya Ketakutan dan Ketidakpercayaan
Anak broken home cenderung akan diliputi rasa takut dan tidak percaya dengan kepastian.
Mereka pun akan sulit untuk jujur dan mengekspresikan diri untuk menghindari konflik.
-
Adanya Kasih Sayang Bersyarat
Terdapat semacam manipulasi kasih sayang di dalam keluarga broken home. Cinta atau kasih sayang hanya diberikan ketika menginginkan sesuatu dengan syarat.
-
Kurangnya Batasan
Terdapat beberapa kasus di mana anggota keluarga tidak saling memberi batasan.
Beberapa orang tua mengendalikan dan menentukan keputusan anak secara sepihak yang membuat anak tidak memiliki kebebasan berpendapat.
-
Kurangnya Kedekatan
Umumnya, tidak ada tanda-tanda kedekatan antara anggota keluarga broken home. Kedekatan tersebut mencakup fisik dan emosional.