Self esteem positif menjadikan anak sebagai orang yang bekerja keras terhadap segala hal yang ia inginkan. Anak akan tahu, untuk mendapatkan sesuatu butuh perjuangan dan tidak instan.
Dengan memuji mereka dari hal-hal kecil, anak akan merasa bangga dan berpikir setiap tindakan yang dilakukan memiliki konsekuensi terhadap diri.
Sebaliknya, anak akan merasa tidak berharga bila orang tua membandingkan dan meremehkan anak.
Ucapkanlah kata-kata yang memotivasi dan membuat anak sadar secara baik, hindari teriakan dan kekerasan seperti, “Kamu bodoh! Itu aja gak bisa,”
Bukannya mengerti, anak akan membenarkan dalam hati bahwa ia benar-benar bodoh. Orang tua yang dekat dengannya saja berkata seperti itu, apalagi orang lain. Ini sama saja membunuh harga diri anak.
Baca Juga: Dampak yang Ditimbulkan pada Anak yang Dibesarkan oleh Orang Tua yang Narsistik
Cara Meningkatkan
- Luangkan waktu agar anak merasa dia berharga dan penting
- Ikut serta membantu anak mengenal hal-hal baru yang tidak mereka mengerti
- Berikan pujian bila anak melakukan hal baik meski itu kecil, dan tegurlah secukupnya. Imbangkan antara teguran dan pujian, jangan ada yang timpang sebab akan membuat anak memiliki sifat rendah diri karena banyak teguran dan sombong bila terlalu memuji berlebihan.
- Jangan pernah gunakan kata, malas, nakal, bodoh, tidak berguna, dan lainnya yang membunuh self esteem anak.
- Jelaskan bahwa beberapa tindakan memiliki dampak, dan buat anak mengerti segala sesuatu punya konsekuensi secara baik dan perlahan
- Ajarkan anak cara berpikir positif dan realistis
- Beri anak pilihan agar dia belajar mengambil keputusan sejak dini dan juga tidak semua hal dapat dimiliki dalam hidup
- Fokuskan pada apa yang diminati anak, jangan paksakan semua hal bisa ia lakukan
Baca Juga: Karakter si Paling Idealis dalam MBTI: Simak Perbedaan Antara INFJ A dan INFJ T di Kehidupan Nyata
Tips Parenting Untuk si Kecil Sejak Dini
Setiap orang tua pasti mempunyai cara tersendiri agar anak mereka tumbuh dan berkembang dengan baik.
Banyak yang berpikir anak adalah investasi masa depan, padahal statement ini tidak benar sama sekali. Anak ada karena orang tua, dan mereka bertanggung jawab penuh atas apa yang terjadi pada anak.
Bila anak berprilaku positif maka orang tuanya berhasil mendidik, dan sebaliknya maka orang tua bisa dikatakan gagal. Namun, sebenarnya ini belum tentu juga.
Ada beberapa faktor yang membentuk perilaku anak, yaitu keluarga dan sosial. Lingkungan sosial seperti sekolah dan tempat bermain anak juga sangat mempengaruhi.
Dan terkadang, kita sebagai orang tua merasa bila sudah melakukan yang terbaik tapi tidak peduli dengan apa yang dilakukan oleh anak diluar sana.
Ini sama saja bohong namanya, nah, untuk itu beberapa tips parenting yang dapat kamu terapkan ada si kecil mungkin akan membantu:
- Tetapkan batasan dan konsisten lah terhadap peraturan yang dibuat dalam rumah. Jangan hanya terapkan pada anak, tapi juga pada diri sebagai orang tua
- Luangkan waktu untuk anak sesibuk apapun, bila setelah dari aktivitas luar, tanya anak dan ajak mereka bicara dari hati ke hati. Pa yang dia alami hari ini, baik atau buruk kah
- Anak pasti dan selalu melihat lalu tiru, untuk itu jadilah teladan yang baik agar mereka tahu apa yang harus diperbuat
- Tetapkan dalam aturan tak tertulis keluarga, komunikasi adalah prioritas sebab anak berhak atas jawaban mengapa harus dari setiap tingkah lakunya
- Tunjukkan pada anak, cinta dan kasih sayang yang diberikan tanpa syarat akan mengajarkan anak menjadi pribadi tulus
- Wajari bila setiap manusia tidak akan pernah sempurna, termasuk kamu sebagai orang tua
- Dan yang paling penting tentu saja bantu tingkatkan self esteem pada anak.***