keluarga

Suka Cari Kesalahan? Ternyata Tipe Kepribadian Ini Dapat Berpotensi Membuat Pernikahan Bermasalah

Senin, 29 Januari 2024 | 17:25 WIB
Ilustrasi Konflik Dalam Pernikahan (Freepik/freepik)

SURATDOKTER.com - Konflik merupakan elemen yang tak dapat dipisahkan dari setiap hubungan, terutama dalam konteks pernikahan.

Pertengkaran, perdebatan, dan saling menyalahkan adalah situasi yang umum terjadi ketika menghadapi konflik.

Walaupun begitu, konflik juga memiliki dampak positif dan berperan penting dalam memperkuat pernikahan.

Dalam situasi konflik, kita diharapkan untuk menyelesaikan ketidaksetujuan, mengungkapkan perasaan, dan mencari solusi bersama.

Konflik dalam Pernikahan

Bahkan dalam pernikahan yang bahagia, konflik tidak dapat dihindari. Sebenarnya, konflik dalam proporsi yang sehat memiliki peran yang konstruktif dan positif.

Baca Juga: Mengenal Introvert: Tipe Kepribadian yang Menyukai Kedamaian

Konflik membantu pasangan dan Mommies untuk belajar cara menyelesaikan perbedaan pendapat, mengungkapkan perasaan, dan mencari solusi.

Terdapat individu yang kesulitan mengelola perdebatan sehingga provokasi kecil pun dapat memicu ledakan amarah.

Orang dengan tipe kepribadian seperti ini cenderung terbawa emosi oleh miskomunikasi kecil atau komentar yang tidak disengaja, mengakibatkan hubungan dipenuhi oleh pertengkaran.

Seseorang yang memiliki pola pikir berorientasi pada konflik sering melihat dua pilihan selama pertengkaran, menghindari atau mencari kemenangan.

Alih-alih mengelola atau mengurangi konflik, mereka lebih suka meluapkan emosi dengan berteriak, melempar barang, mendorong, memukul, berbohong, menceritakan aib, memberi perlakuan dingin, atau meninggalkan rumah untuk sementara waktu.

Nicole Arzt, seorang terapis pernikahan dan keluarga berlisensi di Family Enthusiast, menjelaskan, "Pasangan yang berpotensi menghadapi konflik tinggi sering terlibat dalam persaingan kekuasaan dan kontrol."

Fran Walfish, seorang psikoterapis keluarga dan hubungan di Beverly Hills serta penulis The Self-Aware Parent, menyarankan bahwa untuk memutus siklus konflik tinggi, setiap individu harus melakukan introspeksi yang serius.

"Refleksikan dan perhatikan apakah kecemasan meningkat ketika segala sesuatu tidak sesuai harapan atau jadwal. Jika cenderung mengontrol segala sesuatu, mungkin memiliki sifat perfeksionis," kata Arzt.

Halaman:

Tags

Terkini

Tips Mengatasi Speech Delay pada Anak

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

10 Hal yang Kamu Warisi Dari Ibumu Secara Genetik

Kamis, 20 Maret 2025 | 18:00 WIB