3. KB implan
KB Implan adalah alat kontrasepsi yang berukuran kecil dan tampak seperti batang korek api.
Cara penggunaan KB implant adalah dengan memasukkan alat ini ke bagian bawah kulit dan biasanya di lengan bagian atas.
Efektivitas KB implan cukup tinggi dan memiliki beberapa efek samping seperti siklus menstruasi tidak teratur serta menimbulkan memar pada kulit saat baru dilakukan pemasangan implan.
4. KB Suntik
KB Suntik terbagi menjadi dua jenis, yaitu KB suntik yang memiliki jangka waktu tiga bulan untuk mencegah terjadinya kehamilan dan KB suntik yang hanya bisa bertahan selama satu bulan.
KB suntik memiliki keefektifan yang sama tingginya dengan pil KB, hanya saja harganya agak lebih mahal dan kurang melindungi dari penyakit seks menular.
Efek suntik KB lainnya yang umum ditemui adalah kenaikan berat badan, timbul flek hitam pada wajah dan leher, juga siklus haid yang tidak teratur.
5. IUD
IUD (Intra Urinary Device) atau yang dikenal juga dengan KB spiral adalah alat kontrasepsi wanita yang tidak mengganggu hormon dan bisa bertahan cukup lama yaitu 3,5, sampai 8 tahun.
Alat berbentuk huruf T ini memiliki dua jenis, yaitu IUD hormonal yang berisi hormon progestin, dan IUD non-hormonal yang terbuat dari tembaga.
Karena sifatnya yang bisa bertahan lama di dalam rahim, maka alat ini bisa dibilang alat kontrasepsi yang nyaman digunakan karena pasien tidak perlu bolak balik untuk mengulang kontrasepsi.
Walaupun begitu, IUD tetap mempunyai efek samping, yaitu bisa bergeser dan menyebabkan rasa tidak nyaman pada rahim atau saat berhubungan intim.
Selain itu IUD biasanya menyebabkan kram saat haid dan volume darah haid menjadi lebih banyak.
Baca Juga: Infeksi Vagina Usai Berhubungan Seks: Begini Tips Aman Mencegahnya
6. Kondom Pria
Kondom merupakan alat kontrasepsi pria yang banyak dipilih karena cara menggunakannya yang praktis, harganya murah dan mudah didapat.
Selain mencegah kehamilan, memakai kondom juga berfungsi untuk menurunkan risiko penyebaran penyakit menular seksual.
Namun harus hati-hati dalam penggunaan kondom karena apabila penggunaannya kurang tepat atau dalam kondisi kondom tidak baik (terdapat robekan atau kebocoran) maka dapat meningkatkan kegagalan alat kontrasepsi ini dan kehamilan tak bisa dihindari.