SURATDOKTER.com - Menjadi ayah atau bapak rumah tangga masih menjadi hal yang tabu di Indonesia.
Beragam stereotip pun muncul, bahkan tak jarang seorang ayah yang tinggal di rumah sering dipandang sebelah mata.
Pasalnya, budaya di Indonesia sendiri, mengurus anak dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga adalah tugas seorang istri.
Sedangkan seorang suami dianggap wajib bekerja di luar rumah karena kebiasaannya sebagai tulang punggung keluarga.
Karena masih dianggap tabu, belum ada data yang menunjukkan jumlah stay at home dad yang ada di Indonesia.
Sementara menurut Biro Sensus AS, jumlah stay at home dad di Amerika telah mencapai 98.000 orang dan terus meningkat setiap tahunnya.
Baca Juga: Penting untuk Disimak! Pertolongan Pertama Atasi Luka Terbuka
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan stay at home ayah?
Dan mengapa hal ini masih dianggap tabu di Indonesia?
Berikut ulasannya
Apa itu Stay at Home Dad
Stay at home dad atau bapak rumah tangga adalah seorang ayah yang tinggal di rumah dan tidak bekerja, namun mengerjakan pekerjaan rumah tangga layaknya ibu rumah tangga seperti memasak, mengurus anak dan lain-lain.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan seorang ayah menjadi stay at home dad .
Menurut seorang psikolog di bidang forensik dan klinis, Melly Puspitasari, Psi, M, NPLm, alasan seorang ayah menjadi stay at home dad bukan berarti ia pengangguran.
Beberapa ayah saja bisa memiliki pekerjaan yang hanya menggunakan internet di rumah, seperti; perdagangan atau penulis.