Misal, jika menormalisasi "Namanya juga anak kecil" ketika dirinya merebut mainan milik temannya, maka dirinya akan berpikir bahwa mengambil yang bukan haknya itu tidak salah.
3. Sulit Berempati
Anak perlu diajarkan mana yang benar dan salah agar paham mana perilaku yang menyenangkan dan menyakiti orang lain.
Sehingga, orangtua perlu memberikan contoh yang baik kepada anak bagaimana cara berempati ke orang lain.
Bagaimana Pola Asuh yang Bisa Diterapkan?
Ada beberapa hal yang bisa orangtua lakukan dibandingkan menormalisasi "Namanya juga anak kecil" sebagai berikut:
1. Beri Aturan dan Batasan yang Jelas
Memberikan aturan dan batasan yang jelas pada anak akan berdampak pada kesabaran dan kontrol terhadap apa yang dia inginkan.
Jika tidak mendapatkan hal apa yang diinginkan pun dirinya tidak akan mengamuk, karena anak sudah paham mana yang boleh dan tidak boleh.
Baca Juga: 9 Hal ini Diturunkan Ibu pada Anak, yang Terakhir Perlu Diwaspadai
2. Berikan Contoh Perilaku yang Baik
Jangan memiliki anggapan anak akan tumbuh dengan kepribadian baik jika orangtua tidak memberikan contoh yang baik juga.
Usia emas pada anak-anak akan mudah mengingat apa yang dilihat dan didengar, sehingga apa yang dilakukan orangtuanya akan mudah ditirukan.
Ajarkan hal kecil seperti meminta maaf, tolong, dan terima kasih. Selain itu, perlu tanamkan kejujuran, toleransi, dan sopan santun kepada orang yang lebih tua.
3. Hindari Ancaman Kepada Anak
Kata-kata ancaman seperti "Jangan makan permen! Nanti gigi kamu ompong" tidak akan membantu anak untuk berkembang dan belajar, malah akan membuatnya kesal.
Artikel Terkait
Bagaimana Pola Asuh Orang Tua pada Anak Korban Perceraian?
Waspada Posisi Duduk Ibu Hamil Menjadi Penyebab Varises. Simak Gejala dan Pencegahannya!
Haru! Kakek Ini Menenangkan Cucunya, Ini Cara Menyampaikan Berita Duka Pada Anak Kecil
Tips Mengatasi Rasa Bosan di Masa Kehamilan