Suratdokter.com- Salah satu kebutuhan pokok manusia adalah tidur. Tidur menjadi aktivitas yang penting bagi manusia dalam menjaga kesehatan dan keseimbangan tubuh. setelah lelah melakukan aktivitas di siang hari, tidur nyenyak di malam hari bisa menjadi aktivitas mengisi energi untuk hari esok.
Namun, seringkali kita mengabaikan hal-hal kecil sebelum tidur. Seperti mengganti sprei, sarung guling, hingga sarung bantal yang akan menemani malam kita. Ternyata hal sepele tersebut, bisa jadi bahaya loh pada kesehatan kulit kita. Contohnya saja muncul jerawat. Tapi, apa benar jerawat bisa timbul karena sarung bantal yang kotor?
Baca Juga: Mengenal Kepribadian Openness: Pekerjaan Apa yang Cocok Bagi Mereka?
Alasan Sarung Bantal Kotor Bisa Menyebabkan Jerawat
Tidur dengan menggunakan sarung bantal yang sama dan lama tidak dicuci bisa menjadi sebuah masalah. Minyak, bakteri hingga kotoran yang ada di atas sarung bantal tersebut, bisa ditransfer lagi ke kulit kita. Kotoran dan penumpukan bakteri tersebut mampu memicu terjadinya jerawat dan membuat pori-pori tersumbat.
Selain itu, penggunaan bahan sarung bantal yang tidak sesuai juga menyebabkan iritasi, kulit menjadi sensitif, hingga kemerahan pada kulit wajah yang menyebabkan munculnya jerawat. Bahan sarung bantal yang berbeda, membuat cara perawatannya juga berbeda. Penggunaan deterjen yang tidak sesuai akan merusak bahan dan menimbulkan alergi terhadap kulit.
Baca Juga: Jerawat dapat Dicegah dengan Menggunakan Skincare Secara Rutin, Mitos atau Fakta?
Tips Membuat Sarung Bantal Ramah Kulit dan Mencegah Jerawat
Sarung bantal yang terbuat dari bahan yang tidak cocok dengan kondisi kulit dapat menjadi salah satu penyebab utama jerawat dan masalah kulit lainnya. Berikut ini adalah Tips mencegah jerawat yang bisa ditimbulkan dari sarung bantal:
1. Mencari bahan yang mudah menyerap keringat
Kain dengan bahan seperti linen, katun, bambu, hingga microfiber, dapat digunakan sebagai sarung bantal. Bahan tersebut, selain dapat menyerap keringat dengan baik, juga memiliki serat yang sangat lembut, sehingga mampu membuat kulit nyaman dan tidak iritasi.
2. Mencuci sarung bantal 3-4 hari sekali
Pada jenis kulit berminyak atau berjerawat, sering mencuci sarung bantal yang digunakan merupakan langkah bijak dalam mengurangi penumpukan minyak dan bakteri. Musim juga dapat mempengaruhi kebersihan sarung bantal. Pada musim panas, keringat lebih banyak keluar dan menempel pada sarung bantal. Disarankan untuk mencuci sarung bantal 2-3 hari sekali pada musim panas.
3. Menggunakan deterjen dan pelembut yang sesuai
Kebanyakan produk deterjen dan pelembut menggunakan bahan kimia yang bisa menginfeksi dan menimbulkan alergi pada sebagian orang. Maka dari itu, sangat penting untuk mencari bahan deterjen dan pelembut yang aman bagi semua jenis kulit.
4. Menjaga kebersihan kulit
Setelah mengecek kebersihan sarung bantal, langkah selanjutnya adalah memastikan bahwa kulit sudah bersih dari apapun. Baik dari produk Make Up, hingga debu dan kotoran. Kita bisa membersihkan kulit dengan mencuci wajah, ataupun menggunakan produk pembersih Make Up seperti Micellar water. Dengan begitu, potensi jerawat muncul akan terminimalisir.
5. Mengatur pola hidup
Langkah selanjutnya adalah menjaga pola hidup dan pola makan untuk mencegah terjadinya jerawat. Pola hidup yang tidak sehat seperti mengkonsumsi junk food, merokok, sering menyentuh area wajah, merupakan salah satu faktor terjadinya jerawat.
Baca Juga: Efek Samping Kebanyakan Minum Vitamin C, Bisa Memicu Batu Ginjal? Ini Penjelasannya
Dari pembahasan tentang bahaya sarung bantal kotor, kita menyadari bahwa ketidakbersihan sarung bantal dapat menjadi sumber masalah kulit seperti jerawat, iritasi, hingga alergi. Karena sarung bantal yang kotor dapat menjadi tempat bersarangnya bakteri dan kotoran. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali bahaya tersebut dan mengambil langkah-langkah bijak untuk menjaga kebersihan sarung bantal kita.