Kandungan fluoride pada pasta gigi kemungkinan menjadi penyebab terjadinya perioral dermatitis.
Bahkan ironisnya adalah perioral dermatitis akan terlihat seperti jerawat yang parah.
Selain perioral dermatitis, ada beberapa kandungan dalam pasta gigi yang memicu terjadinya reaksi alergi ketika pasta gigi dipakaikan langsung pada kulit.
Kandungan tersebut adalah sodium lauryl sulfate, propylene glycol, cinnamic aldehyde, dan natrium benzoat.
Zat-zat tersebut dapat memicu reaksi alergi, seperti kulit kemerahan, gatal-gatal, dan bengkak di area dimana pasta gigi dipakaikan pada kulit.
Alasan lainnya kenapa sangat tidak dianjurkan untuk menggunakan pasta gigi untuk jerawat adalah pasta gigi dapat menyebabkan terjadinya iritasi pada kulit wajah.
Beberapa orang yang pernah mencobanya mengalami sensasi terbakar pada kulit wajah dan tumbuhnya beberapa benjolan kecil setelah menggunakan pasta gigi pada jerawat.
Di hari berikutnya mereka mengalami rasa sakit parah dan kondisi jerawat menjadi lebih parah daripada sebelumnya.
Daripada menggunakan pasta gigi untuk menghilangkan jerawat, sebaiknya kalian menggunakan produk skincare yang tentunya lebih aman dan efektif untuk kulit berjerawat.
Produk skincare seperti benzoyl peroxide, salicylic acid, azelaic acid mampu menghilangkan jerawat dan mengurangi inflamasi yang terjadi pada kulit.***
Artikel Terkait
Cek Fakta: Apakah Pasta Gigi Aman untuk Mencerahkan Kulit Ketiak
STOP Pakai Pasta Gigi! Berikut Cara Mengatasi Luka Bakar Ringan
Azelaic acid: Produk Skincare yang Ampuh untuk Mengatasi Jerawat, Rosacea dan Hiperpegmentasi
Benarkah Makan Cokelat Bisa Menyebabkan Tumbuhnya Jerawat? Ini Faktanya
Pasta Gigi dapat Sembuhkan Luka Bakar, Mitos atau Fakta?