Sementara itu, Dr. Jake Deutsch, seorang dokter klinis di Amerika Serikat, melihat sisi positif dari perangkat ini. Ia menyebutkan bahwa data yang dihasilkan perangkat tersebut dapat membantu menilai kesehatan pasien secara lebih komprehensif.
Beberapa perangkat, seperti cincin pintar Oura, bahkan menyediakan laporan data yang dapat dibagikan kepada dokter.
Meski demikian, para dokter cenderung lebih mempercayai data yang mereka hasilkan sendiri melalui alat medis standar daripada bergantung pada data dari perangkat yang dapat dikenakan.
Menurut Dr. Yang Wei, seorang profesor madya di Universitas Nottingham Trent, perangkat medis yang digunakan di rumah sakit lebih akurat karena tidak terhambat oleh kendala daya atau gangguan gerakan, seperti yang dialami perangkat yang dapat dikenakan.
Ia menambahkan bahwa perangkat seperti jam tangan atau cincin pintar mengorbankan tingkat keakuratan data, terutama jika dibandingkan dengan alat medis profesional yang lebih stabil dan canggih.
Perangkat lunak di dalam perangkat yang dapat dikenakan biasanya dirancang untuk mengisi kesenjangan data, tetapi tidak ada standar internasional yang mengatur sensor, perangkat lunak, maupun format data tersebut.
Selain tantangan teknis, terdapat pula risiko kesalahan dalam mendeteksi kondisi. Misalnya, ada laporan tentang Apple Watch yang secara keliru mengirimkan peringatan darurat kepada kontak seseorang, padahal tidak terjadi kecelakaan.
Insiden ini menunjukkan bahwa batasan antara peringatan yang akurat dan kesalahan perlu diatur dengan hati-hati oleh produsen perangkat.
Meskipun menghadapi kritik, perangkat yang dapat dikenakan tetap dianggap memiliki potensi besar dalam mendukung transformasi sistem kesehatan.
Pritesh Mistry, seorang pakar teknologi digital, menyatakan bahwa perangkat ini dapat mendukung program pemerintah Inggris yang bertujuan memindahkan perawatan dari rumah sakit ke lingkungan masyarakat.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Kini Menggunakan Teknologi Pengenal Wajah FRISTA: Ini Dia Sejumlah Dampaknya
Namun, ia menekankan pentingnya dukungan infrastruktur teknologi serta pelatihan tenaga medis agar teknologi ini dapat dimanfaatkan secara optimal.
Pada akhirnya, perangkat pintar ini memang mampu mendorong kebiasaan hidup sehat, tetapi peran mereka masih terbatas.
Pesan utama yang diingatkan para dokter tetap sama: berjalan lebih banyak, menjaga berat badan, serta menghindari alkohol berlebihan adalah langkah-langkah dasar untuk menjaga kesehatan. Teknologi mungkin membantu, tetapi gaya hidup sehat tetap menjadi kunci utama.***