SURATDOKTER.com - Dalam upaya mempercepat kemajuan sektor kesehatan, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyerukan perlunya reformasi dalam sistem pendidikan dokter spesialis.
Saat meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, ia menekankan bahwa Indonesia tidak dapat lagi terpaku pada pola lama yang menghambat efisiensi dalam mencetak tenaga medis, terutama dokter spesialis.
Permintaan ini didasari pada kenyataan bahwa Indonesia masih menghadapi kekurangan tenaga medis, terutama di daerah yang jauh dari pusat-pusat layanan kesehatan utama.
Menurut Presiden, sistem pendidikan spesialis yang ada saat ini dinilai terlalu kaku, masih dibatasi oleh regulasi yang sudah tidak relevan dengan kebutuhan zaman, dan tidak cukup cepat dalam menghasilkan tenaga profesional yang dibutuhkan masyarakat.
Prabowo menyampaikan bahwa bangsa ini harus berani meninggalkan pola pikir lama yang tidak efisien dan cenderung menyulitkan. Ia menyebutkan bahwa model manajemen yang boros waktu dan energi hanya akan memperlambat kemajuan sistem kesehatan.
Ia menggarisbawahi bahwa rakyat mengharapkan sistem yang gesit, praktis, dan memberikan pelayanan yang nyata, bukan yang terjebak dalam administrasi yang berbelit.
Dalam pernyataannya, ia juga meminta Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan untuk segera merespons kebutuhan ini dengan langkah nyata. Ia menilai sudah saatnya dilakukan penambahan jumlah fakultas kedokteran, akademi keperawatan, dan jalur pendidikan spesialis agar tenaga medis berkualitas bisa lebih cepat tersedia dan merata di seluruh wilayah Indonesia.
Presiden menekankan bahwa peningkatan mutu layanan kesehatan tidak hanya tergantung pada keberadaan fasilitas modern dan alat canggih.
Menurutnya, keberhasilan sistem kesehatan sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang menjalankannya. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur sebaik apapun akan sia-sia jika tidak diimbangi oleh kecukupan dan kemampuan tenaga medis yang memadai.
Ia melihat perlunya pembaruan strategi dalam mencetak tenaga kesehatan. Tidak hanya kuantitas yang perlu ditingkatkan, tetapi juga cara rekrutmen, pendidikan, dan pelatihan perlu disesuaikan dengan tantangan zaman.
Dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan tepat sasaran, ia berharap Indonesia dapat mengejar ketertinggalannya dari negara-negara lain dalam penyediaan tenaga medis.
Baca Juga: Prabowo Ajak Singapura Lebih Banyak Investasi di Sektor Kesehatan dan Pertanian Modern
Melalui kebijakan yang menekankan efisiensi dan keberanian melakukan terobosan, Prabowo menginginkan agar sistem pendidikan tenaga medis di Indonesia mampu melahirkan lebih banyak dokter dan spesialis yang siap terjun ke masyarakat.