news

Korea Selatan Menemukan Kandungan Kimia Berbahaya yang Menyebabkan Banyak Penyakit Pada Baju Shein dan Temu

Minggu, 29 Desember 2024 | 10:00 WIB
Korea Selatan menemukan adanya kandungan kimia berbahaya pada produk baju Shein dan Temu

SURATDOKTER.com - Kehadiran platform belanja daring seperti Shein dan Temu telah menjadi fenomena global berkat pilihan produk yang beragam dan harga yang sangat terjangkau.

Namun, di balik popularitasnya, beberapa produk dari perusahaan ini ditemukan mengandung bahan kimia beracun yang berpotensi membahayakan kesehatan.

Pemerintah Korea Selatan mengungkap temuan ini setelah melakukan inspeksi terhadap berbagai barang yang dijual melalui platform daring tersebut.

Dalam inspeksi terbaru yang dilakukan pada Agustus 2023, otoritas di Seoul memeriksa 144 produk dari Shein, Temu, dan AliExpress.

Beberapa produk dari ketiga perusahaan ini tidak memenuhi standar keselamatan yang berlaku.

Baca Juga: Cara Mengatasi dan Mencegah Kulit Kering Setelah Mencuci Piring dan Baju

Pemeriksaan mendalam mengungkap bahwa beberapa item pakaian dan aksesori mengandung zat kimia berbahaya, termasuk bahan karsinogenik yang kadarnya ratusan kali melebihi batas aman.

Salah satu temuan paling mencolok adalah sepatu dari Shein yang mengandung ftalat dengan kadar 229 kali lipat dari batas legal.

Ftalat adalah bahan kimia yang digunakan sebagai plastisizer dan diketahui berdampak buruk pada fungsi reproduksi, seperti mengurangi jumlah sperma, menyebabkan kemandulan, hingga meningkatkan risiko kelahiran prematur.

Selain itu, salah satu bahan kimia dalam ftalat telah diklasifikasikan sebagai karsinogen manusia oleh Institut Kanker Internasional.

Tak hanya itu, beberapa produk Shein lainnya, seperti tutup botol, cat kuku, dan sandal, juga ditemukan mengandung bahan kimia berbahaya.

Formaldehida, yang biasanya digunakan dalam produk bangunan rumah, terdeteksi dalam kadar dua kali lipat dari ambang batas aman.

Cat kuku dari Shein diketahui mengandung dioksan, bahan karsinogenik yang dapat merusak hati, dengan kadar lebih dari 3,6 kali batas yang diizinkan.

Konsentrasi metanol dalam produk tersebut juga melebihi ambang batas hingga 1,4 kali lipat.

Halaman:

Tags

Terkini