SuratDokter.com- Muhammad Agus Salim menjadi korban penyiraman air keras pada malam Minggu, 1 September 2024, di Cengkareng, Jakarta Barat. Penyerangan ini membuka diskusi tentang dampak zat kimia terhadap fungsi kulit manusia.
Menurut penelitian Jabbar-Lopez et al., dalam The effect of water hardness on atopic eczema and skin barrier function, kerusakan pada barrier kulit dapat terjadi tidak hanya karena bahan kimia berbahaya, tetapi juga dipengaruhi oleh kualitas air yang kontak dengan permukaan kulit.
Dalam konteks luka bakar kimia yang dialami Agus, kerusakan struktural kulit dapat memperparah kondisi peradangan dan gangguan fungsi kulit.
Baca Juga: Mata Terkena Air Keras, Pelajaran dari Pengalaman Agus yang Wajib Anda Ketahui
Agus mengalami luka bakar kimia pada 90% tubuhnya, dengan sulfuric acid menyebabkan kerusakan instan pada jaringan.
Penelitian dermatologis menunjukkan bahwa paparan bahan kimia dapat secara signifikan merusak lapisan protektif kulit, meningkatkan risiko infeksi dan gangguan sistem imun.
Dampak dari penyiraman air keras tersebut membutuhkan bantuan medis dengan biaya yang sangat fantastis dan lebih hingga 500 juta - 1 Milliar rupiah untuk pengobatannya.
Rencana Pemulihan Medis untuk Agus:
Rekonstruksi medis membutuhkan pendekatan multidisiplin. Prosedur utama meliputi skin grafting untuk memperbaiki jaringan yang rusak, dengan fokus pada mikrokirurgi untuk meminimalisir jaringan parut. Terapi sel punca menjadi alternatif inovatif untuk regenerasi jaringan.
Pemulihan mata menjadi prioritas utama, dengan berbagai intervensi seperti prosedur rekonstruksi kornea dan potensial transplantasi jaringan.
Terapi khusus dengan sel punsa dapat menawarkan harapan untuk sebagian atau total pemulihan fungsi penglihatan.
Rehabilitasi komprehensif mencakup fisioterapi untuk mencegah kekakuan jaringan, terapi psikologis untuk mengatasi trauma, dan dukungan nutrisi untuk mendukung proses penyembuhan.
Baca Juga: Bystander Effect: Tidak ada Inisiatif Menolong pada Kejadian Penyiraman Air Keras
Manajemen luka kimia memerlukan pembersihan berkala, penggunaan antibiotik topikal, dan perawatan khusus.