"Menggunakan kotoran sebagai masker wajah sangat tidak dianjurkan karena risiko infeksi bakteri yang bisa menyebabkan berbagai masalah kulit seperti jerawat, iritasi, bahkan infeksi yang lebih serius," jelasnya.
Baca Juga: Inilah Cara Membuat Masker Alami dari Bahan Dapur, Mudah dan Banyak Manfaatnya
Ia juga menambahkan bahwa kotoran mengandung senyawa beracun yang sebenarnya berfungsi sebagai sisa metabolisme tubuh yang harus dikeluarkan, bukan diaplikasikan kembali ke kulit.
Dalam tubuh, kotoran berfungsi untuk mengeluarkan zat yang tidak dibutuhkan, sehingga mengembalikannya ke kulit justru bisa memberikan efek yang sebaliknya dari yang diharapkan.
"Apa yang kita buang dari tubuh itu adalah sisa metabolisme, bukan sesuatu yang bermanfaat untuk kulit," tegas Dr. Camila.
Selain itu, Dr. Rodrigo Sampaio, seorang pakar mikrobiologi, menyoroti bahwa penggunaan bahan yang tidak steril di kulit, terutama di area wajah yang sangat sensitif, bisa memicu masalah serius.
"Bakteri yang ada pada kotoran sangat mudah berkembang biak, terutama pada area wajah yang lembab. Menggunakan kotoran sebagai masker bisa memperparah kondisi kulit, terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif," ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa hasil yang diperoleh oleh influencer tersebut kemungkinan besar bersifat subjektif dan tidak memiliki landasan medis yang kuat.
Dr. Rodrigo menegaskan bahwa meskipun ada beberapa perawatan kecantikan yang menggunakan bahan-bahan alami, menggunakan kotoran sebagai masker wajah bukanlah hal yang bisa diterima dalam dunia medis.
Ia menyarankan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam mengikuti tren kecantikan yang viral di media sosial.
"Tidak semua tren yang terlihat menarik di internet aman untuk dicoba. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli kulit sebelum mencoba metode perawatan baru," sarannya.***