news

Warga di Ibukota Wajib Waspada ! Jakarta Dinobatkan Jadi Kota Paling Berpolusi di Dunia, Ini Alasannya

Jumat, 25 Agustus 2023 | 07:30 WIB
ilustrasi kualitas udara buruk di DKI Jakarta Pexels/Pixabay- suratdokter.com

SURATDOKTER.com - Jakarta kini dinobatkan menjadi kota paling berpolusi di dunia.

Dan para pemimpin di Indonesia harus mempunyai keberanian untuk membuktikannya

Menurut sebuah studi baru, Jakarta yang merupakan ibu kota Indonesia kini menjadi kota paling tercemar di dunia, terkait dengan memburuknya polusi udara di kota berpenduduk 10 juta jiwa tersebut.

Baca Juga: Manfaat dan Resiko Makan Udang untuk Kesehatan

Kabar tersebut muncul hanya beberapa hari setelah perusahaan Swiss IQAir merilis data yang menunjukkan kualitas udara Jakarta memburuk dalam beberapa pekan terakhir dan menjadi yang terburuk di dunia.

“Presiden Joko Widodo meminta ada langkah konkrit (mengatasi polusi udara) dalam waktu satu minggu. Dia sudah batuk hampir empat minggu dan bilang dia tidak pernah merasa seperti ini,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno kepada wartawan usai rapat parlemen antar menteri di Jakarta, Senin, seperti dilansir dari Berbagai Sumber.

Sandiaga Uno mengatakan para dokter masih mendiagnosis penyebab batuk Widodo, namun menambahkan bahwa hal itu mungkin terkait dengan memburuknya kualitas udara.

Baca Juga: Pentingnya Obat Kumur di Rutinitas Perawatan Gigi Sehari-hari

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga mencatat bahwa Joko Widodo kini mengalami batuk dan mengatakan kementeriannya kini akan meningkatkan tes pada masyarakat umum untuk melihat apakah ada peningkatan penyakit paru-paru dan pernafasan seperti asma di daerah yang sangat tercemar.

“Kami sedang memantau situasinya,” kata Budi kepada wartawan.

“Laporan mengenai dampak pencemaran udara terhadap kesehatan masyarakat akan dikoordinasikan kepada kementerian dan lembaga resmi terkait untuk dilakukan evaluasi,” imbuhnya.

Baca Juga: ESFJ: Apa Saja Kekuatan dan Kelemahan dari Si Pengasuh?
 
Polusi udara telah lama melanda wilayah Jabodetabek, dengan pabrik-pabrik, pembangkit listrik tenaga batu bara, dan kemacetan lalu lintas semuanya berkontribusi terhadap kabut asap, menurut para ahli.

Pada tahun 2019, sekelompok warga yang terdiri dari 32 orang mengajukan gugatan perdata terhadap Joko Widodo dan beberapa anggota kabinetnya, dengan tuduhan bahwa ia gagal mengambil tindakan untuk mengendalikan polusi udara dan menjunjung hak mereka atas udara bersih.

Mereka meraih kemenangan bersejarah dua tahun kemudian ketika Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memenangkan tuntutan tersebut.

Baca Juga: ESFJ: Apa Saja Kekuatan dan Kelemahan dari Si Pengasuh?

Dikatakan bahwa pemerintah telah melanggar undang-undang perlindungan lingkungan hidup dan meminta pejabat tinggi untuk menetapkan standar kualitas udara ambien nasional serta langkah-langkah lainnya.

Namun dalam beberapa minggu terakhir, kualitas udara di ibu kota menjadi sangat buruk, bahkan mencapai tingkat terburuk di dunia, menurut data yang diberikan oleh IQAir, sebuah perusahaan teknologi kualitas udara asal Swiss.

Pada tanggal 9 Agustus 2023, Jakarta menduduki puncak daftar kota-kota yang tercemar setelah mencatat tingkat polusi udara yang tidak sehat hampir setiap hari, kata perusahaan tersebut.

Baca Juga: Mengenal Pribadi ESFJ, Pemerhati Sosial yang Suka Menolong

Kota ini secara konsisten berada di peringkat 10 kota paling tercemar secara global sejak bulan Mei, kata IQAir.

Pada hari Senin, Jokowi memimpin rapat kabinet untuk membahas polusi udara yang memburuk dan menyerukan intervensi pemerintah yang mendesak.

Ia menyalahkan polusi tersebut akibat lalu lintas jalan raya yang berlebihan, musim kemarau yang panjang, dan sumber energi – terutama yang menggunakan batu bara.

Baca Juga: Cara Mengatasi Rambut Kering dan Mengembang

Jokowi juga menyarankan langkah-langkah seperti uji emisi pada mobil dan mendorong masyarakat untuk bekerja dari rumah sebagai cara untuk meringankan masalah tersebut.

Jokowi juga mengatakan pajak polusi sedang dipertimbangkan.

“Selama seminggu terakhir, kualitas udara di wilayah Jabodetabek sangat-sangat buruk,” kata Widodo.

Baca Juga: Cara Menghilangkan Kutu pada Rambut

“Pengawasan harus dilakukan di sektor industri dan pembangkit listrik dan kita juga harus mengedukasi masyarakat (untuk mengurangi emisi),” tambahnya.

Menteri Pariwisata Sandiaga Uno mengatakan pemerintah sedang mencari “langkah nyata” untuk meningkatkan kualitas udara Jakarta dalam jangka panjang.

“Jika kita melihat keberhasilan Beijing dalam melakukan hal tersebut, saya sangat yakin bahwa dengan kolaborasi pemerintah daerah dan dunia usaha, kita juga dapat meningkatkan kualitas udara di Jakarta – hal ini akan berdampak jangka panjang pada kesehatan masyarakat,” katanya, mengacu pada keberhasilan Beijing dalam meningkatkan kualitas udara di ibu kotanya.

Halaman:

Tags

Terkini