Sekarang apakah sudah cukup masuk akal kalau air putih bukanlah hal yang dibutuhkan oleh bayi?
Memberikan air putih kepada bayi sama saja memasukkan sesuatu yang tidak berguna bagi tubuh bayi bahkan dapat menimbulkan gangguan nutrisi pada tubuh bayi.
Baca Juga: Bingung Mengenalkan Makanan Padat Pada Bayi? Inilah yang Harus Diketahui Tentang Penyapihan
Selain berisiko mengalami gangguan nutrisi, pemberian air kepada bayi di bawah usia bulan juga dapat berisiko keracunan udara.
Udara bisa menjadi racun bagi siapapun yang mengkonsumsinya dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang singkat.
Bahkan orang dewasa dengan ginjal yang sehat pada umumnya bisa mengalami keracunan udara jika meminum air dalam jumlah yang tidak wajar atau sangat banyak dalam waktu yang sangat singkat.
Tentu dalam beberapa kondisi tubuh, hal ini menyampaikan misalnya tubuh atlet, tentara, atau lainnya, yang memang tubuhnya sudah peka atau beradaptasi dengan kebutuhan nutrisi dan cairan harian mereka.
Mengapa bisa demikian? Hal tersebut disebabkan ketika ginjal menerima udara lebih banyak dari kemampuan kerja organ ginjal itu sendiri.
Maka kelebihan udara tersebut akan berakhir di aliran darah yang dapat menurunkan konsentrasi kekentalan dan elektrolit penting dalam darah.
Konsentrasi kekentalan dan elektrolit dalam darah dapat menyebabkan hiponatremia.
Sedangkan ginjal bayi yang masih belum berkembang bisa mengolah cairan sebanyak yang bisa dilakukan oleh ginjal orang dewasa.
Memberikan air pada bayi dibawah usia 6 bulan dapat menyebabkan hiponatremia, pembengkakan otak bahkan risiko kematian.
Hal ini dikarenakan seluruh organ bayi masih dalam proses pengembangan dan belum matang.
Tidak hanya tentang larangan memberikan air putih kepada bayi, tapi juga larangan untuk mengencerkan susu formula.
Hal ini dikarenakan dapat mengganggu asupan nutrisi bayi dan juga menyebabkan bayi mendapatkan lebih banyak cairan dari kadar yang bisa diolah oleh ginjalnya.