SURATDOKTER.com - Menjelang Ramadan, banyak keluarga memilih wahana air dan kolam renang sebagai tempat rekreasi bagi anak-anak.
Namun, di balik keseruan bermain air, ada bahaya yang sering luput dari perhatian, salah satunya adalah risiko terjebak di saluran pembuangan air kolam.
Baru-baru ini, insiden tragis terjadi di Garut, Jawa Barat, di mana seorang bocah berusia enam tahun kehilangan nyawanya setelah tangannya tersedot ke dalam saluran pembuangan air kolam renang sebuah hotel.
Bagaimana Insiden Itu Terjadi?
Kejadian naas tersebut berlangsung saat korban bermain perosotan dan berenang di kolam dengan kedalaman satu meter.
Tanpa disadari, tangannya tertarik ke dalam saluran pembuangan air. Meskipun banyak orang berusaha menolong, daya hisap yang kuat membuatnya sulit diselamatkan hingga akhirnya meninggal dunia.
Baca Juga: Jangan Panik! Lakukan 5 Pertolongan Pertama Saat Anak Tenggelam di Kolam Renang
Peristiwa ini menjadi peringatan penting bagi para orang tua agar lebih waspada saat mengajak anak berenang.
Saluran pembuangan air kolam sering kali memiliki daya hisap yang sangat kuat untuk menjaga sirkulasi dan kebersihan air. Sayangnya, hal ini bisa menjadi jebakan mematikan jika bagian tubuh seseorang tersedot ke dalamnya.
Mengapa Saluran Pembuangan Kolam Renang Berbahaya?
Saluran pembuangan air berfungsi untuk menyaring dan membersihkan kolam. Namun, daya hisapnya yang kuat dapat menyebabkan rambut, jari, atau anggota tubuh lainnya tersedot dan sulit dilepaskan.
Di beberapa kasus, insiden ini menyebabkan korban tidak bisa kembali ke permukaan air, mengakibatkan tenggelam dan kehilangan nyawa.
Menurut data, di Amerika Serikat dalam kurun waktu 1999–2008, tercatat 83 kasus jebakan hisap di kolam renang yang menyebabkan 69 luka serius dan 11 kematian, mayoritas menimpa anak-anak.
Untuk mencegah insiden serupa, berbagai regulasi keamanan telah diterapkan, termasuk pemasangan penutup anti-jebakan pada saluran air.