SURATDOKTER.com -Terkadang, kita harus membahas masalah yang tidak nyaman tetapi penting di masyarakat.
Salah satu penyimpangan seksual adalah incest, yang sering disebut sebagai hubungan sedarah.
Meskipun penyimpangan seksual ini jarang terjadi di masyarakat, tidak ada salahnya untuk lebih memahami realitas di sekitar kita.
Ada 433 kasus incest di Indonesia pada tahun 2022, dan yang paling mengejutkan adalah bahwa pelakunya seringkali adalah ayah kandung.
Itu aneh, bukan? Tidak dapat dipungkiri bahwa ini adalah masalah incest tentu membutuhkan perhatian bersama.
Diskusi tentang norma sosial, etika, dan bagaimana hal itu berdampak pada orang-orang yang terlibat dimulai dengan persoalaan incest.
Baca Juga: Apa itu Kepribadian ISTJ? Si Introvert yang Sangat Realistis dan Paling Bisa Diandalkan
Meskipun incest jarang terjadi, mereka dapat berdampak besar, terutama pada korbannya terlebih pada perempuan.
Karena korban pelecehan seksual ini membutuhkan dukungan dan perhatian masyarakat agar mereka dapat pulih dan kembali menjalani kehidupan sosial yang normal, mereka memerlukan dukungan.
Dalam situasi seperti ini, kita sebagai masyarakat perlu memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang incest dan mencari cara untuk mendukung korban dan mencegah peristiwa incest lagi.
Pendekatan yang rutin dan terbuka untuk berbicara dengan orang lain dapat menjadi langkah awal untuk memahami dan menyelesaikan persoalaan incest.
Pengertian Incest Secara Umum
Hubungan intim antara orang tua dan anak atau anggota keluarga yang memiliki hubungan darah, seperti saudara kandung, disebut incest, atau hubungan sedarah.
Baca Juga: Penyebab Seseorang Memiliki Kepribadian Antisosial dan Cara Menghadapinya
Banyak keluarga dan masyarakat melihat kelainan seksual sebagai hal yang tidak pantas. Karena melibatkan masalah etika dan moral yang sensitif, seringkali dianggap ilegal.