SURATDOKTER.com - Seorang istri tentunya sangat menginginkan suaminya untuk menemani disaat sedang menjalankan persalinan. Terutama apabila persalinan tersebut merupakan pengalaman pertama dari sang istri.
Melahirkan merupakan momen yang menegangkan dan sangat emosional bagi sang calon ibu. Sehingga kehadiran seorang suami dapat menjadi dukungan terbesar untuk istri agar dapat lebih tenang serta kuat dalam menjalani proses persalinan.
Wanita yang mendapatkan dukungan emosional akan mengalami persalinan dengan waktu yang lebih pendek, lebih sedikit intervensi medis, serta persalinan pun akan berhasil dengan baik.
Penting sekali untuk memberikan pengetahuan kepada suami mengenai persiapan persalinan yang meliputi komponen pembuatan rencana persalinan yaitu seperti tempat, tenaga penolong, transportasi, biaya, pendamping ibu bersalin, serta pendamping untuk menjaga keluarga yang lain.
Selain itu rencana dalam memilih siapa yang akan membuat keputusan utama apabila terdapat suatu kejadian darurat dan siapa yang akan membuat keputusan bila pembuat keputusan pertama tidak ada.
Baca Juga: Mendekati Persalinan? Inilah Persiapan Untuk Kehadiran Calon Bayi
Tindakan dalam mendukung serta menenangkan sang ibu selama persalinan sangatlah penting dikarenakan dapat memberikan efek positif baik ecara psikologi juga fisiologi terhadap ibu dan juga janin di dalamnya.
Dampak negatif bagi sang ibu hamil apabila kurang mendapatkan perhatian dari suami ketika mengalami persalinan yaitu prosesnya akan menjadi lebih panjang sehingga tindakan medis yang dilakukan pun akan menjadi lebih banyak dikarenakan psikologis sang ibu menurun.
Lingkup psikologis menurun yang dimaksud yaitu karena ibu merasa tidak percaya diri yang dapat menimbulkan kekhawatiran dan kecemasan berlebih yang dapat mengganggu proses persalinan.
Saat hamil dan menjelang melahirkan, ibu hamil tentunya mengalami beragam gejala, mulai dari rasa tidak nyaman hingga emosi dan suasana hati yang tidak stabil.
Sebagai suami yang baik, penting untuk memahami kondisi sang istri dan memperlakukannya dengan sabar. Selalu bersikap suportif, seperti menawarkan pijatan pada sang istri atau membelikan atau menyiapkan makanan yang diinginkannya.
Selain itu, meminta sang ibu hamiluntuk mengungkapkan perasaannya dan menjalin komunikasi yang baik agar dapat melewati masa sulit ini bersama-sama.
Dengan mengikuti dan merasakan momen pertama dalam melihat sang buah hati, tentunya akan membantu sang ibu dalam mengurangi beban serta dapat membuatnya menjadi lebih bahagia dikarenakan kehadiran anggota keluarga yang lengkap.
Sebaliknya, bila suami tidak mendampingi istrinya di masa persalinan sehingga kehilangan momen penting ketika sang buah hati hadir pertama kali di dunia, tentu akan membuat mental sang istri turun dan melahirkan secara normal tanpa rasa sakit pun tidak terwujud.
Maka dari itu, penting untuk tetap memberikan semangat kepada istri sebelum dan setelah proses persalinan dan selalu hadir menemani sang istri sebagai bentuk dukungan untuk istri. Dengan begitu, istri dan sang bayi pun akan selalu sehat dan senang.***
Artikel Terkait
Mengenal VBAC, Prosedur Persalinan Normal Meskipun Pernah Caesar
Gentle Birth, Inilah Metode Persalinan Tanpa Trauma dan Minim Rasa Sakit
Ini Ciri Kontraksi Asli dan Palsu Ibu Hamil Jelang Persalinan
Perlukah Hubungan Intim Menjelang Persalinan?
Mendekati Persalinan? Inilah Persiapan Untuk Kehadiran Calon Bayi