Bubuk aluminium, yang juga digunakan dalam pewarnaan maskara, diketahui sebagai neurotoksin dan alergen kuat.
Beberapa formula maskara juga memasukkan vitamin A asetat atau retinyl asetat sebagai kondisioner. Meskipun bahan ini dikenal sebagai pelembap, vitamin A asetat adalah racun reproduksi yang perlu dihindari.
Baca Juga: Wanita Sering Alami Nyeri Perut Bawah Bagian Kiri? Waspadai Penyakit Serius Pada Organ Reproduksi
Demikian juga propilen glikol, yang kerap digunakan sebagai bahan pengondisi, namun sangat beracun dan dapat memicu alergi.
Pewangi sintetis, yang umumnya ditambahkan untuk memberi aroma atau menutupi bau bahan lain, juga memiliki risiko kesehatan karena dapat menyembunyikan berbagai senyawa kimia berbahaya.
Namun, di tengah semua risiko ini, ada pula bahan maskara yang tergolong aman dan sehat untuk digunakan.
Maskara yang baik biasanya mengandung minyak alami seperti minyak kayu putih, minyak biji wijen, mentega kakao, dan mentega shea, yang bermanfaat untuk melembapkan dan memperkuat bulu mata.
Pewarna alami seperti oksida besi, yang berasal dari mineral alami, juga bisa dijadikan pilihan yang lebih aman untuk memberikan warna pada maskara.
Selain itu, lilin alami seperti lilin lebah, lilin carnauba, dan ester jojoba adalah bahan yang sering digunakan dalam maskara alami untuk memberikan tekstur lilin yang sempurna.
Maskara yang sehat juga menggunakan bahan pengawet alami seperti sodium benzoate dan potassium sorbate, yang merupakan pengawet food-grade dan aman untuk kosmetik.
Baca Juga: Kenali Jenis Jamur Kulit dan Penyakit yang Ditimbulkan, Berikut Langkah Pencegahan Infeksi
Memilih maskara yang aman adalah langkah penting untuk melindungi kesehatan mata dan kulit. Saat memilih produk, perhatikan bahan-bahan "baik" seperti yang telah disebutkan di atas dan pastikan label produk bersih dari bahan-bahan berbahaya.
Dengan memahami bahan dalam maskara, Anda bisa menjaga kesehatan sekaligus tetap tampil cantik tanpa risiko bagi kesehatan.***