Tindakan bedah ini biasanya dirancang untuk menghilangkan bagian terendah dari rentang nada suara dan meningkatkan nada bicara hingga mendekati jarak rata-rata nada suara feminin.
Beberapa ahli juga dapat melakukan modifikasi kotak suara untuk mengubah tampilan jaket.
Risiko Feminisasi Suara
Perubahan suara, ucapan dan komunikasi jangka panjang juga melibatkan kemampuan tubuh untuk mengeluarkan suara dengan cara baru.
Jika tidak dilakukan dengan benar, maka melakukan perubahan tersebut dapat mengakibatkan kelelahan vokal.
Untuk operasi feminisasi suara fokusnya biasanya untuk meningkatkan nada bicara. Operasi ini juga bertujuan mengurangi kemampuan mengeluarkan suara rendah.
Artinya untuk feminisasi suara berarti nada keseluruhannya menjadi rentang lebih kecil. Operasi ini juga mengurangi kenyaringan suara.
Hal ini mungkin akan membuat Anda kesulitan untuk berteriak atau membentak.
Ada risiko operasi ini dapat menyebabkan suara menjadi terlalu tinggi atau tidak terlalu tinggi.
Suaranya juga mungkin menjadi kasar, serak, tegang, atau terengah-engah sehingga membuat komunikasi menjadi sulit. Sedangkan hasil dari operasi feminisasi suara bersifat permanen.
Terapi suara akan disarankan dilakukan sebelum dan juga sesudah operasi dilakukan.
Sebaliknya ada juga operasi maksimalisasi suara (lebih jarang dilakukan). Operasi ini berfungsi untuk menurunkan nada suara.
Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi ketegangan pita suara. Operasi ini dapat mengubah kualitas suara dan sifatnya juga permanen atau tidak dapat dikembalikan.
Operasi feminim suara yang paling sering digunakan meliputi:
- Pembentukan web glotis anterior : operasi ini membuat jaringan atau pita jaringan parut di bagian depan pita suara V (komisura anterior). Operasi ini memperpendek pita suara untuk meningkatkan nada suara dan menghilangkan kemampuan untuk membuat nada rendah (agak mengganggu jalan nafas) sehingga tidak baik untuk penyanyi profesional atau yang menggunakan suara secara profesional.
- Perkiraan krikotiroid (CTA): operasi ini meningkatkan ketegangan pita suara, sehingga menghasilkan nada bicara yang lebih tinggi dan mengurangi kemampuan untuk menurunkan nada. Namun menurut penelitian menemukan bahwa efek dari pendekatan ini tidak bertahan lama.
Operasi maksimalisasi suara meliputi tiroplasti tipe 3 yaitu menurunkan frekuensi suara dengan menurunkan ketegangan pita suara.