SURATDOKTER.com - Saat ini media sosial bukan hanya digunakan sebagai alat untuk menampilkan kegiatan sehari-hari seseorang. Ada juga yang menggunakannya sebagai alat memberikan suatu edukasi.
Seperti yang diketahui beberapa waktu lalu sempat viral dimedia sosial Tiktok adanya seseorang yang mencuci muka menggunakan cairan infus. Sehingga menjadi perbincangan yang cukup heboh dikalangan para dokter.
Memiliki wajah cantik, indah, dan berseri adalah impian setiap wanita. Mencuci muka dengan air bersih serta melakukan double cleansing dan penggunaan skincare yang sesuai dengan kebutuhan muka adalah cara agar mendapatkan wajah seperti yang diinginkan.
Cairan infus bukanlah hal yang asing didengar dikalangan masyarakat. Cairan infus sendiri berguna sebagai pemelihara cairan dalam tubuh dan diberikan pada pasien yang sedang dirawat di fasilitas kesehatan.
Cara kerja cairan infus dengan cara dialirkan melalui pemasangan infus yang dialirkan dipembuluh darah atau penggunaan luar untuk membersihkan luka.
Cairan infus sendiri memiliki berbagai jenis kandungannya, ada yang memiliki kandungan Ringer Laktat (RL), Natrium Clorida (NaCl) 0.9%, Asering, Kn3B, dan jenis lainnya. Cairan infus diberikan kepada pasien tergantung dengan kondisi yang dialami pasien tersebut.
Baca Juga: Jangan Asal Dipecahkan, Berikut ini Rekomendasi Obat Bisul yang Ampuh Hilangkan Bisul dengan Cepat
Cairan infus dipercaya dapat membuat muka menjadi lebih bercahaya dan juga dipercaya dapat mengatasi masalah jerawat.
Lantas, Benarkah Mencuci Muka Menggunakan Cairan Infus dapat Mengatasi Jerawat?
Menurut dr. Clarin Hayes melalui akun instagramnya Ia memberikan suatu edukasi tentang penggunakaan cairan infus sebagai alat mencuci muka mengatakan bahwa tak masalah mencuci muka menggunakan cairan infus.
Namun perlu diketahui tidak ada efek yang akan dirasakan jika tetap melakukannya. Karena cairain infus sendiri bukan dipergunakan untuk itu.
Cairan infus terutama NaCl 0,9% sering sekali digunakan sebagai alat untuk membersihkan luka karena adanya sifat isotonik atau non isotonik, dalam artian cairan infus sama halnya dengan cairan dalam tubuh manusia dan tidak terjadi perusakan jaringan saat dalam masa penyembuhan.
dr. Aldy Valentino Maehcarenda juga mengatakan bahwa cairan infus digunakan sebagai pengganti cairan tubuh. Memang sering juga dijumpai adanya penggunaan cairan infus ini untuk pembersih luka bahkan pembersih muka.
dr. Aldy juga mengatakan bahwa jika menggunakan cairan infus dalam jangka waktu yang lama sebagai pembersih muka maka tidak disarankan karena dapat mengakibatkan efek seperti iritasi pada wajah serta kemerahan.