Dalam waktu 75 hari, ia tidak lagi membutuhkan suntikan insulin. Yang lebih menggembirakan, kondisi ini tetap stabil selama lebih dari satu tahun, tanpa gejala komplikasi serius atau tanda-tanda penolakan terhadap transplantasi.
Dibanding metode lama yang menanamkan sel islet di organ hati, tim ini memilih mentransplantasikan sel ke bagian otot perut. Cara ini tidak hanya lebih aman, tetapi juga memudahkan pengawasan pascaoperasi. Prosedurnya pun sangat singkat, hanya sekitar 30 menit, dan bersifat minimal invasif.
Baca Juga: Tahukah Jika Mengalami Jari Pelatuk Bisa Jadi Merupakan Gejala Diabetes
Masa Depan Pengobatan Diabetes
Diabetes tipe 1 merupakan kondisi autoimun kronis yang membuat tubuh berhenti memproduksi insulin.
Selama ini, terapi utamanya adalah insulin harian seumur hidup. Penemuan dari Tiongkok ini bisa membuka jalan bagi pengobatan baru yang lebih permanen dan ramah tubuh.
Meski hasil awal sangat menjanjikan, para ilmuwan menekankan perlunya studi lebih lanjut dan uji klinis berskala besar.
Namun demikian, keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa teknologi sel punca memiliki potensi besar dalam menangani penyakit kronis yang selama ini belum memiliki obat penyembuh.***