SURATDOKTER.com - Sebuah terobosan medis dari Tiongkok kembali menarik perhatian dunia. Seorang wanita muda yang telah hidup dengan diabetes tipe 1 selama lebih dari 10 tahun berhasil terbebas dari ketergantungan insulin berkat teknologi transplantasi sel punca yang dikembangkan oleh tim dokter dan ilmuwan di negara tersebut.
Temuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah bergengsi Cell dan disebut sebagai yang pertama di dunia untuk jenis pengobatan ini.
Langkah Inovatif dari Ilmuwan Tiongkok
Pasien yang dimaksud adalah wanita berusia 25 tahun asal Tianjin. Selama lebih dari satu dekade, ia menjalani hidup bergantung pada suntikan insulin.
Baca Juga: 10 Gejala Awal Diabetes yang Sering Diabaikan, No. 4 Bikin Nggak Nyangka!
Bahkan, ia sempat mengalami kegagalan transplantasi sebelumnya, termasuk dua kali transplantasi hati dan satu kali transplantasi sel islet pankreas.
Namun, segalanya berubah ketika ia mengikuti prosedur baru yang dilakukan oleh tim peneliti dari Rumah Sakit Pusat Pertama Tianjin dan Universitas Peking. Metode yang digunakan tidak lagi mengandalkan sel donor dari tubuh orang lain, melainkan memanfaatkan jaringan tubuh pasien sendiri.
Teknologi Sel Punca yang Disesuaikan
Prosedur ini menggunakan pendekatan yang disebut CiPSC, singkatan dari chemically induced pluripotent stem cells.
Tim dokter mengambil sel lemak dari jaringan tubuh pasien, kemudian memprogram ulang sel tersebut menjadi sel punca menggunakan molekul kecil secara kimiawi.
Setelah itu, sel punca ini diubah menjadi sel islet pankreas—jenis sel yang berperan penting dalam produksi insulin.
Karena berasal dari tubuh pasien itu sendiri, transplantasi ini tidak memicu reaksi penolakan dari sistem imun. Dengan kata lain, tidak diperlukan obat imunosupresan seperti pada transplantasi konvensional.
Hasil yang Mengejutkan Dunia Medis
Sekitar dua bulan setelah menjalani prosedur ini, pasien mulai menunjukkan kemampuan untuk menstabilkan kadar gula darahnya secara alami.