Namun, meskipun hasilnya sangat positif, beberapa ahli seperti Profesor David Colquhoun dari Universitas Queensland tetap memberikan catatan penting. Ia mengingatkan bahwa meskipun jantung buatan ini dapat bertahan lebih dari 100 hari, umur fungsionalnya masih jauh lebih pendek dibandingkan dengan jantung donor yang bisa bertahan hingga lebih dari 10 tahun.
Meskipun demikian, ia tetap menyatakan bahwa pencapaian ini adalah langkah besar dalam teknologi jantung buatan, terutama sebagai solusi sementara sebelum transplantasi jantung.
Inovasi ini adalah bagian dari program perintis yang lebih luas, yang dipimpin oleh Universitas Monash, untuk mengembangkan lebih banyak perangkat jantung buatan guna mengatasi berbagai bentuk gagal jantung.
Dengan harapan bahwa perangkat ini akan menjadi alternatif bagi pasien yang tidak dapat menerima jantung donor, jantung buatan BiVACOR menjanjikan masa depan yang lebih cerah bagi pengobatan gagal jantung.
Keberhasilan ini menandai dimulanya era baru dalam dunia transplantasi jantung, memberikan harapan bagi jutaan pasien di seluruh dunia yang menghadapi risiko gagal jantung yang parah.
Teknologi BiVACOR membuka jalan untuk mengurangi ketergantungan pada donor jantung dan meningkatkan kualitas hidup bagi mereka yang membutuhkan pengobatan lebih cepat dan efektif.***