Republik Indonesia alami lonjakan 10.752 kasus DBD pada awal 2025 yang dipicu oleh perubahan iklim dan nyamuk Aedes aegypti.
Tanggal 4 Oktober 2024, Dinas Kesehatan DKI Jakarta akan memulai program penyebaran nyamuk Aedes aegypti yang sudah diberi bakteri Wolbachia
Kemenkes melakukan penyebaran 60 ribu telur nyamuk berwolbachia di Ujungberung, sebab 3 tahun menjadi peringkat tertinggi kasus DBD
Nyamuk wolbachia bukan rekayasa genetik, melainkan bakteri alami yang terdapat di serangga sehingga dapat menghambat virus dengue