Pihak Universitas Padjadjaran dan RSHS kini tengah melakukan koordinasi lebih lanjut untuk menangani masalah ini dan memastikan perlindungan bagi para korban.
Kepala Kantor Komunikasi Publik Universitas Padjadjaran, Dandi Supriadi, menyebutkan bahwa hasil pembahasan terkait kasus ini akan segera diumumkan ke publik setelah rapat internal fakultas selesai.
Kasus ini menjadi sorotan publik dan membuka mata banyak pihak akan pentingnya menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat dan bebas dari segala bentuk perundungan maupun pemerasan.
Baca Juga: Thailand: Negara Pertama di Asia yang Melaporkan Adanya MPOX Varian Clade 1b
Langkah tegas dari pihak universitas dan rumah sakit diharapkan mampu memberikan efek jera bagi pelaku dan mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang.***