Suratdokter.com-Di tengah maraknya berita tentang pencorengan citra pondok pesantren oleh oknum tidak bertanggung jawab, ada lulusan pondok pesantren yang berhasil menyelesaikan sekolah kedokterannya di Universitas Airlangga.
Bagaimana perjalanan santri lulusan pondok pesantren bisa masuk di Sekolah Kedokteran Unair (Universitas Airlangga).
Perjalanan berliku yang mengucurkan keringat dan tetesan air mataseorang Faizal Okta Widiyanto, terangkum dalam ulasan berikut.
Baca Juga: Banyak Kasus Pembullyan di Pesantren, Pentingnya Mencari Sekolah yang Berkualitas untuk Anak
Kisah Faizal Okta Widiyanto
Seorang lulusan pondok pesantren yang bernama Faizal Okta Widiyanto sedang menjadi sorotan publik lantaran keberhasilannya lulus pendidikan dokter di Universitas Airlangga Surabaya.
Faizal merupakan seorang penghafal al quran 15 jus berhasil masuk ke Universitas Airlangga jurusan kedokteran melalui jalur beasiswa penuh yang diperoleh dari ikatan alumni.
Perjuangan Faizal untuk berhasil meraih gelar dokter tidak mudah. Sulung dari 2 bersaudara itu bahkan sempat berhenti kuliah selama 1 tahun karena kesulitan biaya membeli buku.
Faizal memilih bekerja untuk menutup kekurangan biaya buku kuliah yang tidak sedikit, sebagai referensi dalam menuntut ilmu.
Sulitnya mendapatkan biaya buku, tidak hanya itu saja. Namun saat akan mencapai gelar dokter, ayahnya meninggal dunia.
Berhasil meraih gelar Sarjana Kedokteran diantara 20 orang lainnya yang juga ikut dilantik menjadi dokter.
Pemuda yang saat ini berusia 28 tahun itu, sering mensiasati kesulitan buku dengan meminjam kepada temannya dan memfoto copi buku tersebut sebagai bahan untuk belajarnya.
Sembari kuliah, pemuda sederhana ini memilih untuk bekerja di sebuah cafe untuk mengumpulkan biaya buku pelajarannya. Kegigihan pemuda ini membuahkan hasil. Dia berhasil menjadi salah satu dokter yang dilantik.