SuratDokter.com - Korea Selatan (korsel) tengah berjuang menghadapi krisis populasi yang semakin mengkhawatirkan dengan tingkat kelahiran terendah sepanjang sejarah, yaitu 0,78 pada tahun 2022.
Presiden Yoon Suk Yeol bahkan menyebut situasi ini sebagai darurat nasional dan mendirikan Kementerian Rendah Angka Kelahiran untuk merespons masalah ini.
Pasangan Kim Joon-young dan Sagong Hye-ran dari Dongducheon, Provinsi Gyeonggi, baru saja menyambut kelahiran lima buah hati sekaligus melalui operasi caesar di Rumah Sakit St. Mary.
Peristiwa lahirnya bayi kembar 5 ini adalah hal yang langka dan membawa secercah harapan di tengah krisis demografi yang melanda Korea Selatan.
Baca Juga: Singapura Alami Krisis Populasi: Angka Kematian Lebih Tinggi Daripada Angka Kelahiran!
Presiden Yoon Suk Yeol menyebut kelima bayi ini sebagai Power Rangers dan mengirimkan hadiah berupa pakaian berwarna merah, oranye, kuning, hijau, serta biru, simbolisasi kelahiran yang penuh semangat.
Sebagai tambahan, pasangan tersebut berhak atas tunjangan bulanan sebesar 100.000 won untuk setiap anak hingga memasuki usia 8 tahun lebih 3 bulan.
Tak hanya itu, Pemerintah Korea Selatan memberikan dukungan finansial yang cukup besar bagi pasangan ini. Total tunjangan yang diberikan mencapai 170 juta won, atau hampir Rp 2 miliar, termasuk voucher tunai senilai 15 juta won yang dapat digunakan di berbagai toko di kota tersebut.
Tunjangan dari pemerintah Korea Selatan ini dirinci dalam beberapa paket, seperti dukungan perawatan pascanatal, voucher pertemuan pertama, dan subsidi bulanan untuk tunjangan orang tua serta anak.
Berita kelahiran bayi kembar lima ini disambut positif oleh masyarakat Korea Selatan, meskipun masih banyak yang mempertanyakan apakah bantuan pemerintah akan cukup untuk membesarkan lima anak di tengah tantangan ekonomi yang semakin sulit.
Pemerintah kota Dongducheon berjanji akan terus mendukung dan mendengarkan kebutuhan pasangan ini dalam membesarkan anak-anak mereka.***