Banyak pria yang tidak terlalu peduli atau memperhatikan masalah kontrasepsi dan kesehatan reproduksi mereka sendiri.
Mengatasi Masalah
Peningkatan Pendidikan dan Kesadaran
Penting untuk meningkatkan edukasi dan kesadaran tentang vasektomi melalui kampanye penyuluhan yang efektif.
Informasi yang akurat dan mudah dipahami dapat membantu menghilangkan stigma dan ketakutan yang tidak beralasan.
Baca Juga: Benarkah Pil KB Bisa menghilangkan Jerawat? Berikut Jawaban Ahli
Saat ini edukasi yang banyak diberikan adalah kontrasepsi pada wanita, sehingga opsi kontrasepsi pada pria tidak muncul dalam benak mereka saat membicarakan program keluarga berencana.
Menghilangkan Stigma
Penting untuk menggugah stigma negatif tentang vasektomi dengan menyebarkan informasi yang benar dan memberikan kesempatan bagi pria untuk berbicara dengan tenang dan terbuka tentang prosedur tersebut.
Saat ini di media sosial, beberapa pria yang pernah melakukan vasektomi mulai angkat bicara juga salah satunya dari kalangan selebriti seperti mas Anang Hermansyah, hal ini diharapkan dapat menghilangkan stigma negatif tentang vasektomi.
Peran Aktif dari Pemerintah dan Lembaga Kesehatan
Pemerintah dan lembaga kesehatan perlu lebih aktif dalam mempromosikan vasektomi sebagai opsi kontrasepsi yang aman dan efektif melalui program-program kesehatan reproduksi.
Menyediakan Akses yang Mudah
Menyediakan akses mudah dan terjangkau ke prosedur vasektomi juga penting. Hal ini dapat dilakukan melalui layanan kesehatan yang terjangkau dan program-program subsidi bagi mereka yang membutuhkan.
Perbedaan Antara Vasektomi dan Kebiri
Vasektomi adalah prosedur bedah yang menghentikan aliran sperma dengan memotong dan mengikat saluran reproduksi pria, yang disebut vas deferens.
Proses ini tidak mempengaruhi produksi hormon atau hasrat seksual, dan sperma yang dihasilkan masih diproduksi oleh tubuh.
Sementara itu, kebiri melibatkan pengaktifan atau pemeliharaan sepenuhnya dari testis, yang menghentikan produksi sperma dan hormon-hormon penting dalam tubuh.
Ini memiliki efek yang jauh lebih permanen dan lebih invasif dibandingkan dengan vasektomi.
Vasektomi jika dibandingkan dengan kontrasepsi pada wanita sebenarnya memiliki efek samping yang lebih rendah.
Namun meskipun vasektomi merupakan opsi kontrasepsi yang aman dan efektif dengan sedikit efek samping, popularitasnya masih rendah di Indonesia.