SURATDOKTER.com - Permasalahan dalam pernikahan selalu ada, mulai dari permasalahan kecil hingga permasalahan yang tidak dapat diselesaikan dengan mudah. Tidak jarang pilihan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan perceraian. Namun, seringkali anak menjadi pertimbangan besar untuk mengambil apakah perceraian menjadi solusi yang terbaik.
Orang tua juga memiliki banyak kekhawatiran mengenai masa depan anak jika orang tua mereka bercerai. Akankah sang anak mengalami dampak psikologi ketika mendapati orang tuanya bercerai? Hal tersebut tergantung bagaimana kondisi yang dihadapi anak.
Jika perceraian membuat anak mengalami tekanan hal tersebut dapat membuat sang anak stres. Sebaliknya, terdapat pula anak-anak yang dapat berdamai dan bangkit meskipun orang tuanya bercerai.
Lantas apakah dampak emosional yang dialami anak saat perceraian terjadi?
Baca Juga: 10 Alasan yang Membuat Orang Selingkuh dari Pasangan, Waspadai Profesi Berikut Ini!
Berikut Dampak Emosional yang Disebabkan Perceraian
Perceraian telah membuat permasalahan emosional bagi seluruh anggota keluarga, tidak terkecuali bagi anak-anak. Bagi anak-anak perceraian dapat mempengaruhi lebih banyak karena menghadirkan situasi yang menakutkan, membingungkan, dan membuat frustasi.
1. Anak-anak (dibawah 5 tahun)
Anak seusia ini masih tidak mengerti dan kebingungan mengapa mereka harus bergantian pergi ke rumah ibu atau ayah. Mereka khawatir tidak akan disayangi lagi oleh salah satu ataupun kedua orang tua mereka.
2. Anak usia sekolah (6-12 tahun)
Terdapat perasaan khawatir penyebab perceraian orang tuanya adalah kesalahannya. Mereka berasumsi telah melakukan kesalahan sehingga kedua orang tuanya memutuskan untuk bercerai.
3. Remaja (13-18 tahun)
Perasaan marah terkait perceraian yang terjadi sering kali dialami oleh anak usia remaja. Mereka akan menyalahkan salah satu atau kedua orang tua mereka karena tidak dapat menyelesaikan permasalahan dalam pernikahannya sehingga memutuskan untuk bercerai.
Meskipun begitu, setiap situasi yang terjadi memiliki keunikan tersendiri dan terkadang tidak dapat diprediksi. Di beberapa kejadian, seorang anak mungkin merasa lega dengan Keputusan perceraian tersebut karena nantinya akan terjadi sedikit pertengkaran dan adu argumen.
Selain mengenai dampak emosional yang mungkin terjadi, perceraian juga dapat menyebabkan beberapa permasalahan lain bagi anak.
Tiga Permasalahan yang Muncul pada Anak saat Terjadi Perceraian
1. Permasalahan mental
Perceraian dapat meningkatkan risiko munculnya permasalahan mental pada anak dan remaja. Perceraian memaksa anak untuk mengalami penyesuaian terhadap perubahan drastis yang dialami.
Hal ini dapat membaik selama beberapa bulan setelah anak beradaptasi dengan kondisi ini. Namun, penelitian juga mengungkapkan bahwa tingkat depresi dan kecemasan lebih tinggi pada anak yang orang tuanya bercerai.
2. Masalah perilaku
Anak-anak yang orang tuanya bercerai lebih banyak mengalami permasalahan eksternal. Permasalahan tersebut menyebabkan gangguan perilaku, kenakalan, dan impulsif jika dibandingkan dengan anak yang orang tuanya tidak bercerai. Setelah perceraian, anak-anak juga mungkin mengalami konflik yang lebih banyak dengan teman sebayanya.