keluarga

Jangan Sembarangan! Ketahui Bahaya Bulu Kucing bagi Kesehatan Manusia

Sabtu, 23 Desember 2023 | 19:30 WIB
Ilustrasi kucing tidur di atas karpet bulu. (Freepik.com/senivpetro)

SURATDOKTER.com - Kucing sering dijadikan hewan peliharaan karena tingkahnya yang menggemaskan, tetapi tidak banyak orang yang paham bahaya bulu kucing bagi kesehatan.

Bahaya bulu kucing bagi kesehatan bisa terjadi apabila manusia bersentuhan langsung dengan hewan ini. Bulu kucing yang sering rontok, berpotensi mendatangkan penyakit karena mengandung bakteri dari lingkungan kotor tempat kucing bermain. 

Oleh karena itu, jika memiliki hewan peliharaan khususnya kucing, penting untuk memberikan perhatian pada bahaya yang mungkin terkandung dalam bulu kucing.

Bahaya Bulu Kucing bagi Kesehatan

Berbagai risiko kesehatan manusia yang dapat timbul akibat bulu kucing perlu mendapat perhatian serius. Diantaranya:

Gigitan Kutu Kucing

Bulu kucing yang tebal dan hangat menjadi tempat ideal bagi kutu kucing berkembang biak. Kutu pada bulu kucing dapat menggigit dan menyebabkan ruam, iritasi, serta reaksi alergi pada kulit, terutama di bagian pergelangan kaki.

Reaksi Alergi

Bulu kucing dapat menjadi pemicu alergi dengan gejala seperti bersin, batuk, mata gatal, dan kesulitan bernapas. 

Protein Fel d 1 yang berasal dari liur dan ketombe kucing dapat menyebabkan reaksi alergi, dan bulu kucing yang terkontaminasi dapat menjadi penyebabnya.

Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Penyebab dan Ciri-Ciri Kucing yang Terserang Virus Rabies

Kurap (Ringworm)

Bulu kucing dapat menyebabkan penularan kurap, infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur Microsporum canis atau Trichophyton mentagrophytes. Kontak langsung dengan bulu kucing yang terkontaminasi dapat menyebabkan gejala kulit seperti bagian yang botak dan bersisik.

Cat Scratch Disease

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Bartonella henselae yang dapat menular melalui gigitan atau cakaran kucing. 

Memeluk kucing yang baru menjilat tubuhnya juga dapat menyebarkan bakteri ini, menyebabkan gejala seperti sakit kepala, demam, dan benjolan di sekitar cakaran.

Infeksi Campylobacter

Bakteri Campylobacter yang hidup di saluran pencernaan kucing dapat menular kepada manusia melalui kontak dengan feses atau bulu kucing yang terkontaminasi. Gejala infeksi termasuk diare, demam, mual, muntah, dan kram perut.

Toksoplasmosis

Parasit Toxoplasma gondii pada kotoran kucing dapat menempel di bulu kucing dan menyebabkan toksoplasmosis pada manusia. 

Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah dan ibu hamil memiliki risiko lebih tinggi, dengan potensi menyebabkan komplikasi seperti kelahiran prematur, cacat lahir, dan keguguran.

Halaman:

Tags

Terkini

Tips Mengatasi Speech Delay pada Anak

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

10 Hal yang Kamu Warisi Dari Ibumu Secara Genetik

Kamis, 20 Maret 2025 | 18:00 WIB