SURATDOKTER.com-Biasanya, semakin bertambah usia kehamilan, dapat menyebabkan ketidaknyamanan tertentu seperti sakit punggung, tubuh terasa pegal, dan sensasi kesemutan pada kaki yang lebih sering terjadi.
Dalam situasi seperti ini, apakah pijat selama kehamilan dapat dilakukan?
Pada kenyataannya, pijat hamil dapat memberikan manfaat yang positif bagi kesehatan ibu serta membantu mempersiapkan persalinan. Namun, perlu diingat bahwa pijat ini harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak boleh sembarangan.
Pijat Hamil Memiliki Syarat-Syarat Yang Membedakannya Dari Pijat Biasa
Pertama, disarankan agar pijat hamil dilakukan oleh terapis yang terampil dalam merawat ibu hamil. Jika ibu ingin melakukan pijatan di rumah, penting untuk memperhatikan panduan terkait area tubuh yang boleh dan tidak boleh dipijat.
Kedua, tujuan dari pijat hamil adalah untuk mengurangi rasa sakit, menciptakan relaksasi, dan menenangkan pikiran. Namun, jika bertujuan untuk mengatasi masalah otot atau masalah urat, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan.
Ketiga, waktu terbaik untuk melakukan pijat hamil adalah saat usia kehamilan minimal 12 minggu dan maksimal 31 minggu. Pada usia kehamilan di atas 31 minggu, sebaiknya hindari pijat hamil karena dapat memicu kontraksi.
Keempat, ibu dapat melibatkan pasangan untuk melakukan pijatan secara rutin, cukup selama 5-10 menit sebelum tidur untuk merelaksasi tubuh sambil berinteraksi dengan hangat menyambut kedatangan sang buah hati.
Kelima, tekanan pijat hamil harus lebih ringan daripada pijat biasa. Selain itu, teknik pijat hamil lebih menekankan pada gerakan lembut untuk meningkatkan peredaran darah.
Terakhir, penting untuk tidak mengombinasikan pijat hamil dengan perawatan tubuh yang menggunakan panas seperti mandi air panas, uap, atau sauna. Kombinasi ini dapat menyebabkan dehidrasi pada ibu hamil dan berpotensi mengganggu aliran oksigen ke janin.
Berikut Bagian Tubuh yang Boleh atau Tidak Boleh Dipijat Selama Kehamilan:
Bagian tubuh yang boleh dipijat termasuk punggung yang sering kali mengalami ketidaknyamanan saat kehamilan, bahu hingga panggul untuk meredakan nyeri sendi, pinggang dengan gerakan lembut yang mengarah ke depan, tangan serta pergelangan tangan dengan pengecualian beberapa bagian jari, dan kaki, betis, serta paha guna meningkatkan peredaran darah dan mencegah kram serta pembengkakan.
Sementara bagian tubuh yang sebaiknya tidak dipijat saat hamil meliputi perut bagian tengah karena merupakan lokasi aktifnya janin, titik di antara jempol dan telunjuk tangan yang memiliki koneksi langsung dengan sistem saraf, jempol kaki, tumit, dan area sekitar jari kaki yang menjadi fokus dalam pijat refleksi. Hindari pijatan pada area ini karena berpotensi membahayakan ibu hamil dan janin akibat pengaruh langsungnya terhadap sistem saraf tubuh.
Manfaat Pijat Hamil
Pijat selama kehamilan memiliki beberapa manfaat, seperti meningkatkan peredaran darah yang membantu aliran oksigen dan nutrisi untuk janin, serta mengurangi risiko kram dan pembengkakan karena aliran darah yang lancar pada ibu hamil.
Selain itu, pijat juga dapat membantu menurunkan tekanan darah, yang penting terutama bagi ibu dengan riwayat tekanan darah tinggi atau risiko preeklampsia. Hal ini bertujuan untuk menjaga stabilitas tekanan darah sebagai persiapan untuk kelancaran proses persalinan.
Pijat selama kehamilan juga dapat membantu menstabilkan hormon dalam tubuh. Saat hamil, fluktuasi hormon dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental ibu, sehingga pijat dapat membantu menyiapkan tubuh secara optimal menjelang persalinan.