SURATDOKTER.com - Menjadi dokter umum di Australia adalah pilihan karier yang menawarkan banyak manfaat dan peluang.
Selain peran penting dalam memberikan perawatan kesehatan primer, dokter umum di Australia menikmati jadwal kerja yang terstruktur, pendapatan yang menjanjikan, dan berbagai insentif bagi yang bersedia bekerja di daerah terpencil.
Artikel ini akan membahas manfaat menjadi dokter umum di Australia, serta proses yang harus dilalui untuk mencapai profesi ini.
Jam Kerja dan Pendapatan yang Menjanjikan
Dokter umum (GP) di Australia memiliki jam kerja teratur, biasanya mulai dari pukul 08.30 hingga 16.00.
Baca Juga: Pengabdian Malaikat Berjaket Putih: Menghidupi Sumpah Dokter Hingga Akhir Hayat
Pasien datang sesuai jadwal, dengan rata-rata sekitar 30 pasien per hari. Dari sisi pendapatan, gaji dokter umum di Australia tergolong tinggi, yaitu sekitar AUD 20.000 atau setara dengan sekitar 200 juta rupiah per bulan.
Namun, dari penghasilan tersebut, dokter juga harus membayar pajak yang cukup tinggi, yakni sekitar 600 juta rupiah per tahun.
Australia memberikan insentif yang menarik bagi dokter umum yang bersedia bekerja di daerah pedesaan atau terpencil.
Bonus yang diberikan berkisar antara AUD 80.000 hingga AUD 60.000 (sekitar 800 juta hingga 600 juta rupiah), tergantung pada tingkat keterpencilan lokasi praktek.
Selain itu, dokter yang bekerja di wilayah terpencil seringkali mendapatkan berbagai fasilitas tambahan seperti akomodasi, mobil, dan tiket pesawat dua kali dalam setahun.
Sistem Asuransi dan Pembayaran
Meskipun sebagian besar pasien menggunakan asuransi pemerintah (Medicare), dokter tetap dibayar berdasarkan waktu konsultasi.
Baca Juga: Dokter Detektif di TikTok: Pengabdian untuk Memerangi Klaim Palsu di Dunia Skincare
Waktu konsultasi terbagi menjadi beberapa kategori: Level A untuk konsultasi singkat (sekitar 6 menit), Level B untuk konsultasi 6-10 menit, Level C hingga 20 menit, dan Level D hingga 40 menit. Pembayaran tersebut masih di luar biaya tindakan medis yang mungkin diperlukan.
Bagi pasien yang membutuhkan layanan spesialis, biasanya diperlukan rujukan dari rumah sakit umum. Namun, jika pasien ingin langsung ke spesialis tanpa rujukan, mereka harus ke klinik swasta dengan biaya sekitar 4 juta rupiah per kunjungan.